JAKARTA, iNews.id - Kasus sekeluarga bunuh diri lompat dari lantai 22 apartemen di Penjaringan, Jakarta Utara, menghebohkan masyarakat. Hingga kini belum diketahui pasti motif sekeluarga itu melakukan perbuatan nekat tersebut.
Polisi masih menunggu hasil pemeriksaan psikologi forensik untuk menentukan motif peristiwa tersebut.
“Kita masih nunggu hasil laboratorium forensik dan psikologi forensik,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, AKBP Hady Siagian dikutip Senin (18/3/2024).
Sebelumnya diberitakan, satu keluarga yang bunuh diri di apartemen Penjaringan, Jakarta Utara lompat dari lantai 22 dengan tangan saling terikat. Hal ini terlihat dari adanya tali di lokasi para korban jatuh.
Kapolsek Penjaringan, Kompol Agus Ady Wijaya mengatakan, AE yang merupakan ayah terikat dengan sang anak berinisial JL. Sedangkan tangan AIL yang merupakan istri AE, terikat dengan anak berinisial JWA.
"Pada saat terjatuh itu, masih dalam kondisi EA dan JL terikat tangannya dengan tali yang sama. AIL terikat tali yang sama dengan JWA, ikatan tali tersebut mengikat," kata Agus, Minggu (10/3/2024).
Sebelum bunuh diri, AE sempat mencium kening anak dan istrinya. Hal ini terekam dalam kamera pengawas atau CCTV apartemen tersebut.