JAKARTA TIMUR, iNews.id - Gabby, keluarga salah satu korban tewas insiden kebakaran Lapas Klas 1 Tanggerang sempat terlibat adu mulut dengan petugas pelayanan RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Ini terjadi saat Gabby akan melakukan pendaftaran tes DNA.
Kericuhan disebabkan kurang kondusifnya petugas mengatur antrean. Menurut Gabby, proses pemanggilan nama berjalan tidak berurutan sesuai nomor antrean yang telah diperoleh.
"Saya belum memberikan DNA, baru pendaftaran pertama tapi dilompat-lompat terus nomor antrean, dari antrean pertama langsung delapan, dari delapan langsung ke 20. enggak kondusif banget kan petugasnya," kata Gabby ditemui di lokasi, Rabu (8/9/2021).
Gabby menambahkan, setibanya di RS Polri selepas magrib, dirinya langsung mengisi formulir pendaftaran. Dia baru mengetahui bahwa sang ayah, yang tidak berkenan disebutkan namanya menjadi korban meninggal dunia pukul 15.00 WIB.
"Enggak ada instruksi bawa apa-apa. Hanya datang untuk memastikan data saja," katanya.
Terkait dengan proses pendaftaran, Gabby memaparkan bahwa pihak RS Polri sempat menginginkan hal itu dilanjutkan pada keesokan hari. Namun, sambung dia, seluruh pihak keluarga kompak menolak usulan tersebut
"Polisi sempat meminta untuk stop dulu dan akan dilanjutkan besok. Nah semua keluarga merasa keberatan untuk dilanjutkan besok dan harus diselesaikan malam ini juga. Polisi juga sudah menyanggupi akan dilanjutkan malam ini," jelasnya.