JAKARTA,iNews.id – Penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta masih rendah pada triwulan pertama tahun 2018. Pemprov menargetkan Rp6-7 triliun per bulan, sementara realisasi dalam tiga bulan pertama sebesar Rp6,34 triliun.
“Rapat serapan sampai akhir Maret 8,23 persen. Ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 7,65 persen, lebih tinggi tetapi dibandingkan target tidak,” kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota, Rabu (4/4/2018).
Diketahui APBD DKI mencapai Rp77,1 trilun pada tahun ini. Anies menyayangkan serapan yang masih rendah. Dari hasil laporan seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD), penyerapan paling rendah dari Dinas Sumber Daya Air (SDA).
“Seluruh SKPD sudah dipanggil, semua SKPD diminta menunjukkan serapannya. SKPD yang paling rendah capaiannya padahal anggaran besar adalah SDA. Di situ belum jalan, siang ini ada rapat khusus soal itu,” ujar Anies.
Dia menilai, rendahnya rata-rata penyerapan di setiap SKPD itu dikarenakan adanya sistem pembayaran non tunai. “Salah satunya kita tidak mengizinkan ada kegiatan-kegiatan yang terkait pengadaaan tanah yang dilakukan secara cash. Tidak bisa lagi mengunakan yang tunai,” tuturnya.