JAKARTA, iNews.id – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan melakukan pendekatan sosiologis dan ekonomi untuk menata Kampung Akuarium, Jakarta Utara. Pendekatan ini mengutamakan musyawarah dengan warga sekitar untuk mencapai solusi ke depan.
"Kita percaya bahwa setiap tempat memiliki solusi yang berbeda-beda. Jadi bukan hanya aspek keras, saya juga harus memasukkan aspek lunak," ungkap Anies di Balai Kota Jakarta, Senin (06/11/2017).
Anies menekankan, tidak mungkin membangun infrastruktur keras tanpa memikirkan infrastruktur lunak. Infastruktur lunak yang dimaksud mencakup sosiologi warga, ekonomi dan aktivitasnya.
"Makanya pola yang digunakan rembukan dengan warga, maka dapat ditemukan kebutuhannya-kebutuhannya dan dicarikan solusinya," ujar Anies.
Dengan pendekatan demikian, bangunan dan taman yang muncul di situ kelak sesuai profil sosiologi di kampungnya. Dia menambahkan, dalam membangun wilayah, pihak yang dilibatkan adalah warga, pemerintah, fasilitator, dan memberikan contoh-contoh yang baik.
"Kita punya banyak pakar, bukan untuk analisis, tapi contoh-contoh, agar punya cukup menu untuk menyelesaikannya," ungkap dia.
Untuk diketahui pembiaran yang dilakukan berbulan-bulan terhadap bekas pembongkaran Kampung Aquarium, Penjaringan, Jakarta Utara, membuat kawasan tersebut kembali semrawut.Bangunan liar mulai memenuhi Kampung Aquarium. Rumah semipermanen berdiri tegak di atas puing-puing bangunan yang dahulu telah rata dengan tanah.
Pengamat tata kota Universitas Trisakti Nirwono Joga menilai, bangunan liar di Kampung Aquarium karena ketidakjelasan konsep Pemprov DKI. Sosialisasi dan ketegasan harus dilakukan demi membuat kawasan tersebut tertata.Pendekatan persuasif juga perlu dikedepankan agar terhindar dari konflik.