Wabah Difteri Meluas, 29 Pasien Dirawat di Jakarta

Dewi Leba
Salah satu gejala penyakit difteri adalah demam tinggi. (Foto: Wisegeek/Ilustrasi)

JAKARTA, iNews.id – Jumlah pasien terserang penyakit difteri bertambah. Pada Minggu (10/12/2017), empat orang kembali dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) dr Sulianti Saroso, Jakarta Utara. Secara keseluruhan hingga saat ini 29 orang terdeteksi gejala sama.

Pantauan di lapangan, empat orang masih menjalani pemeriksaan di ruang unit gawat darurat. RSPI Sulianto Saroso sejauh ini telah menugaskan sedikitnya empat dokter spesialis untuk menangani wabah tersebut.

Berdasarkan data RSPI Sulianto Saroso, dari 29 pasien, sebagian besar merupakan anak-anak. Perinciannya, 8 orang dewasa, 17 anak-anak. Sebanyak 25 orang ini dirawat di ruang isolasi kamar melati. Mereka antara lain berasal dari Tangerang, Depok, Jakarta Utara dan Jakarta Barat.

Difteri merupakan infeksi serius yang menyerang hidung dan tenggorokan, disebabkan oleh kuman corynebacterium diphtheriae. Infeksi ditandai dengan peradangan terutama pada selaput bagian dalam dan atas saluran pernapasan, hidung, dan kulit.

Gejala awal difteri biasanya demam tinggi, sekitar 38 derajat Celcius, sakit saat menelan makanan dan air liur, pembengkakan leher, serta sesak nafas. Difteri merupakan penyakit menular.

Difteri memiliki masa inkubasi 2-5 hari dan akan menular selama 2-4 minggu. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian (memicu tersumbatnya saluran pernapasan hingga gagal jantung) jika tidak ditangani secara cepat. Kendati demikian, difteri dapat dicegah dengan imunisasi rutin yang lengkap (imunisasi dasar pada usia 2 bulan, 4 bulan dan 6 bulan, 18-24 bulan dan usia sekolah dasar).

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan Dinas Kesehatan Jakarta akan mengadakan outbreak response immunization (ORI) terhadap penyakit difteri secara serentak diseluruh wilayah Jakarta, mulai Senin, 11 Desember 2017. Berdasarkan informasi dari Kementerian Kesehatan, Menkes Nila Moeloek dijadwalkan memantau imunisasi tersebut di SMAN 33 Cengkareng, Jakarta, besok.  

Pada 2016 terdapat 17 kasus difteri di Jakarta. Dengan meningkatnya serangan dan persebaran penyakit ini, Pemprov DKI Jakarta perlu untuk melaksanakan ORI terutama untuk anak umur 2 bulan hingga umur 19 tahun.

”ORI dilaksanakan terlebih dahulu di Jakarta Barat dan Jakarta Utara. Teknisnya ORI dilaksanakan sebanyak 3 putaran dengan interval bulan pertama lanjut pada bulan kedua dan pada bulan ke enam,” kata Anies.

Editor : Zen Teguh
Artikel Terkait
Health
2 bulan lalu

Anak yang Diimunisasi Lebih Cerdas Dibanding Teman-temannya? Ini Faktanya!

Buletin
3 bulan lalu

KLB Campak di Sumenep: Pemkab Gelar Imunisasi Masal, 17 Anak Meninggal Dunia  

Health
3 bulan lalu

Penyebab Campak Bisa Mematikan, Dokter: Tidak Vaksin MR

Health
3 bulan lalu

Penyebab Sumenep KLB Campak dengan 2.035 Kasus, Kemenkes Buka Suara!

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal