JAKARTA, iNews.id - Sebanyak 600 personel TNI diterjunkan mengikuti latihan penanggulangan terorisme di kawasan Ancol, Jakarta, Selasa (9/4/2019). Latihan digelar untuk menguji kemampuan personel menghadapi ancaman terorisme yang muncul setiap saat.
Komandan Satuan Penanggulangan Teror (Satgultor) Mayjen TNI Suhartono mengatakan, latihan ini melibatkan Sat-81 Gultor Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD, Denjaka TNI AL dan Sat Bravo 90 Kopaskhas TNI AU. Pelatihan diawali dengan geladi posko satu, yakni latihan perencanaan sebelum melakukan manuver di lapangan.
Salah satu dalam pelatihan ini tentang mekanisme perencanaan yang diawali dengan kegiatan hubungan antara komandan dan staf. "Menerima direktif dari pimpinan, kemudian analisis tugas, sampai merencanakan manuver dengan melihat berbagai macam situasi dan kondisi di lapangan," ujar Suhartono di Ancol, Jakarta Utara, Selasa (9/4/2019).
Dia mengungkapkan, pelatihan mencakup bagaimana mengetahui langkah-langkah yang diambil dalam mengantisipasi suatu peristiwa yang terjadi. Selain itu pelatihan untuk menguji kemampuan teknis dari semua elemen teknis Satgultor.
"Ada yang menggunakan lintas udara dengan heli, ada yang menggunakan kendaraan darat dan ada yang menggunakan kendaraan laut. Ini dimaksudkan sebagai alternatif cara bertindak," ungkapnya.
Teknik fast roping dalam latihan ini dilakukan menggunakan helikopter untuk ke hotel. Ada yang menggunakan fast drive di darat dan ada yang menggunakan sea rider untuk di laut. "Ini memberikan alternatif cara bertindak yang mungkin bisa digunkan dalam kasus yang sebenarnya," ucapnya.