JAKARTA, iNews.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 350 bencana telah melanda Indonesia selama dua bulan pertama tahun 2024, terhitung sejak 1 Januari hingga 26 Februari.
Bencana yang mendominasi banjir, diikuti oleh cuaca ekstrem dan tanah longsor. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, mengatakan jumlah tersebut belum final dan akan divalidasi kembali setiap tiga bulan.
"Biasanya kejadian bencana ini yang kita catat secara harian ini belum semuanya terdokumentasi. Jadi bisanya BNPB setiap tiga bulan akan melakukan validasi data lagi ke 34 provinsi, maka akan ada penyesuaian-penyesuaian yang belum terkirimkan biasanya laporan harian yang terlaporkan ini jumlahnya 50 sampai 75 persen dari kejadian yang riilnya," ujar Aam, sapaan akrab Abdul Muhari, Senin (26/2/2024).
Dalam seminggu terakhir, dari 19 hingga 25 Februari 2024, terdapat 27 kejadian bencana, dengan 16 di antaranya adalah banjir.
"Satu minggu terakhir 19 sampai 25 Februari itu meskipun mungkin pemberitaan didominasi oleh kejadian cuaca ekstrem ya, tetapi dari data yang dilaporkan ke BNPB itu bencana dengan frekuensi paling tinggi masih bencana banjir," kata Aam.
Meskipun banjir mendominasi, cuaca ekstrem juga menjadi perhatian BNPB. Selain itu, Aam juga mencatat adanya kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) meskipun masih dalam musim hujan.
"Cuaca ekstrem mengikuti dan ini yang juga menjadi atensi kita di BNPB dalam Februari ini berturut-turut kita sudah mencatat kebakaran hutan dan lahan meskipun kita masih ada dalam musim hujan. Tapi kita setiap minggu mencatat ada laporan kebakaran hutan dan lahan meskipun dalam jumlah yang tidak signifikan," katanya.