JAKARTA, iNews.id- Tokoh pergerakan nasional berikut ini termahsyur pada zamannya. Organisasi pergerakan yang dimotori oleh anak-anak bangsa memainkan peran penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia.
Kemunculan organisasi pergerakan ini menandai perubahan pola gerakan, dari awalnya banyak melalui perjuangan fisik atau perang, beralih pada meja-meja perundingan dan negosiasi.
Pada periode awal abad ke-20, Indonesia masih berada di bawah pemerintahan kolonial Belanda yang menguasai beberapa wilayah di Nusantara.
Organisasi-organisasi pergerakan yang dibentuk pada masa tersebut bertujuan untuk melawan penjajahan dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Melalui organisasi ini, para tokoh pergerakannasional itu berupaya untuk menentukan nasib bangsanya sendiri dan juga demi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.
Organisasi pergerakan nasional yang berisi sekelompok orang dengan struktur keanggotaan resmi ini memiliki satu tujuan untuk bersama-sama berjuang untuk kepentingan bersama di atas nama bangsa Indonesia.
Hal inilah yang membuat tujuan organisasi ini menjadi lebih lancar dan baik karena menuju tujuan yang sama.
Beberapa organisasi pergerakan yang memainkan peran penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia adalah Budi Utomo, Sarekat Islam, Indische Partij, Perhimpunan Indonesia, dan Taman Siswa.
Budi Utomo didirikan pada tanggal 20 Mei 1908 oleh dr. Sutomo. Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran nasional dan kesejahteraan bangsa Indonesia melalui kegiatan sosial, ekonomi, dan kebudayaan.
Sarekat Islam, awalnya bernama Sarekat Dagang Islam, didirikan oleh Haji Samanhudi pada tahun 1905. Organisasi ini berfokus pada memperkuat persatuan para pedagang pribumi untuk bersaing dengan pedagang asing.
Di bawah kepemimpinan HOS Tjokroaminoto, Sarekat Islam berkembang menjadi gerakan nasionalis yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Indische Partij didirikan pada 25 Desember 1912 oleh Tiga Serangkai, yaitu Dr. Danudirja Setiabudi alias Douwes Dekker, dr. Cipto Mangunkusumo, dan Ki Hajar Dewantara.
Menariknya, Douwes Dekker merupakan anak dari keturunan campuran antara Belanda dan Jawa. Namun, meskipun tidak murni darah Indonesia,
ia memiliki rasa nasionalisme yang tinggi.
Organisasi ini memiliki tujuan mendukung kemerdekaan Indonesia. Namun, Indische Partij dianggap sebagai organisasi yang terlarang oleh kolonial Belanda.
Perhimpunan Indonesia awalnya bernama Indische Vereeniging dan didirikan oleh Soetan Kasajangan Soripada dan RM Noto Suroto pada 25 Oktober 1908 di Leiden, Belanda. Organisasi ini menjadi pelopor gerakan kemerdekaan bangsa Indonesia di kancah internasional.