Ahok Bakal Isi Pos BUMN, Demokrat Minta Pemerintah Pertimbangkan Faktor Eks Napi

Felldy Aslya Utama
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Syarief Hasan. (Foto: iNews.id/Aditya Pratama)

JAKARTA, iNews.id – Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Syarief Hasan, menyinggung salah satu syarat larangan mantan narapidana (napi) menjadi pejabat di lembaga milik negara. Hal itu diungkapkannya menanggapi kabar Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang akan ditunjuk Jokowi menjadi petinggi BUMN.

“Sekalipun ini wewenang eksekutif, tentunya banyak hal yang harus dipertimbangkan,” kata Syarief, di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (14/11/2019).

Dia menuturkan, ada larangan mantan narapidana untuk menjabat di dalam pemerintahan seperti halnya kepala daerah. Menurut dia, ini juga berlaku terhadap pimpinan BUMN, sehingga syarat tersebut perlu menjadi pertimbangan.

“Jadi, saya memberikan contoh bahwa pejabat-pejabat negara itu betul-betul harus selektif. Tak boleh hanya karena pertimbangan ‘dia dari pendukung saya’, ataupun ‘dari partai saya’ atau dari mana pun. Tapi manakala berbicara tentang kepentingan negara dan bangsa, banyak faktor yang harus dipertimbangkan,” ujarnya.

Kendati demikian, saat disinggung sikap Partai Demokrat terkait penununjukan Ahok sebagai pimpinan BUMN, Syarief enggan menjawab dengan lugas. “Saya hanya mengatakan bahwa untuk menjadi pejabat pemerintah banyak faktor yang jadi faktor pertimbangan. Salah satu ya faktor integritas dan behavior. Bagaimanapun juga ini menyangkut masalah bangsa dan negara,” ucapnya.

Editor : Ahmad Islamy Jamil
Artikel Terkait
Megapolitan
10 hari lalu

Ahok Prediksi Banjir Rob Sampai Monas, Pramono: Alhamdulillah Tak Terjadi

Nasional
13 hari lalu

Purbaya Respons Rosan Minta Pajak BUMN Dihapus: Gak Bisa!

Nasional
21 hari lalu

Danantara ungkap Merger BUMN Karya Batal Tahun Ini gegara Utang 

Nasional
21 hari lalu

Heboh Isu Petugas Dipecat gegara Tumbler Tuku Penumpang Hilang, KAI Diminta Teliti Respons Kabar Viral

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal