JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut adanya sebuah pergerakan arus mudik yang terjadi lebih awal dari biasanya. Berdasarkan catatan yang diterima, sekitar 14.000 orang yang sudah meninggalkan wilayah Jabodetabek sekarang ini.
Hal itu diungkapkan Kepala Negara usai menggelar Rapat Terbatas (Ratas) dengan agenda pembahasan 'Antisipasi Mudik Lebaran Tahun 2020' yang digelar di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/3/2020).
"Laporan yang saya terima dari Gubernur Jawa Tengah, Gubernur DIY, pergerakan arus mudik sudah terjadi lebih awal dari biasanya," kata Jokowi.
Dia juga mengatakan bahwa sejak penetatapan tanggap darurat di DKI Jakarta, telah terjadi percepatan arus mudik, terutama dari pekerja informal di Jabodetabek menuju Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DIY, serta ke Jawa Timur.
"Selama 8 hari terakhir ini ada 876 armada bus antar provinsi yang membawa kurang lebih 14.000 penumpang dari Jabodetabek ke Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DIY," ujarnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut, angka tersebut belum masuk ke hitungan secara keseluruhan. Sebab, data yang diterima belum didapat dari transportasi massal lainnya.
"Ini belum dihitung arus mudik dini yang menggunakan transportasi massal lainya, misalnya keretap api maupun kapal dan angkutan udara, serta menggunakan mobil pribadi," kata dia.