JAKARTA, iNews.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus memperbaiki polusi udara Ibu Kota. Beberapa cara dilakukan seperti menanam lidah mertua.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pihaknya juga sedang mengkaji pembatasan jumlah kendaraan bermotor. "Ujungnya pada pengurangan yang menyangkut masalah lalu lintas," katanya di Kawasan Menteng Jakarta Pusat, Rabu (31/7/2019).
Mantan rektor Universitas Paramadina ini menuturkan, pihaknya telah menemukan sumber polusi terbesar di Ibu Kota yakni berada di kawasan Jakarta Selatan. Menurut dia meningkatnya aktivitas kendaraan berat terutama di kawasan Tol JORR dan sekitarnya menyebabkan sumbangan terbesar pada polusi di Ibu Kota.
"Ada semua (riset)nya nanti. Cuma saya enggak umumin sebagian-sebagian. Nanti kalau sudah lengkap semuanya baru diumumkan," kata Anies.
Sebelumnya, Indeks kualitas udara atau US Air Quality Index (AQI) masih menetapkan udara Ibu Kota Jakarta berkualitas tidak sehat. Pada Rabu (31/7/2019), udara Jakarta tercatat di angka 155 dengan konsentrasi parameter PM2.5 sebesar 63,5 ug/m3.
Dari beberapa wilayah di DKI Jakarta, Rawamangun, Jakarta Timur, tercatat paling buruk. Merujuk laman resmi AirVisual, kualitas udara Rawamangun berada di angka 166 dengan konsentrasi parameter PM2.5 sebesar 85,1 ug/m3.