JAKARTA, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy menyebut sosok yang harus bertanggung jawab atas kerusakan beras yang berasal dari bantuan Presiden (Banpres). Mereka yakni jasa pengiriman dan Bulog.
"Siapa yang bertanggung jawab, adalah transporter dan Bulog. Jadi kalo ada beras rusak itu adalah tanggung jawab pihak transporter. Bener kalo itu JNE itu jadi transporter itu kalau JNE yang melakukan itu bener (bertanggung jawab)," kata Muhadjir di Istana Negara, Jakarta, Senin (1/8/2022).
Muhadjir menyebut jika beras yang ditimbun tersebut benar-benar rusak, maka memang sudah seharusnya diganti. Namun, terkait penimbunan Muhadjir memastikan pemerintah tidak memerintahkan hal tersebut.
"Soal itu ditimbun itu urusan dia (JNE), bukan urusan Kemensos, karena beras rusak itu sangat mungkin sudah diganti. Saya tidak tau apakah masih ada yang tidak diganti, saya kira tidak. Karena betul-betul kita kawal sampe delivered sesuai pesan Pak Presiden. Jangan hanya dikirim tapi harus tersampaikan," kata Muhadjir.
Muhadjir menyebut bahwa pada saat yang bersamaan pembagian beras dari Banpres, memang didapati cukup banyak beras yang rusak.
"Memang waktu itu terjadi kerusakan beras yang cukup banyak karena dalam pengangkutannya menggunakan bak terbuka kena hujan. Waktu itu kita putuskan semua beras yang kena hujan tidak boleh dibagikan baik yang masih dalam keadaan baik dan yang rusak tidak boleh dibagikan," katanya.