JAKARTA, iNews.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan melibatkan ulama hingga tokoh masyarakat untuk mengatasi trauma korban gempa di Cianjur. Tujuannya memberikan edukasi kepada masyarakat untuk tidak panik jika terjadi gempa susulan.
“Pada intinya kita memang tetap melaksanakan sosialisasi, edukasi, komunikasi untuk bisa mengimbau kepada warga agar tidak panik bukan berarti lengah. Tetap kita juga diimbau tetap waspada ketika ada gempa-gempa susulan ataupun bencana lain di luar gempa bumi, baik itu hidrometeorologi maupun lainnya,” kata Deputi III Penanganan Darurat, Fajar Setyawan saat konferensi pers secara virtual, Sabtu (26/11/2022).
“Kita akan melibatkan seluruh stakeholder, entah ulama dan tokoh masyarakat siapa pun kita akan ajak untuk bisa menyosialisasikan seperti itu,” paparnya.
Fajar juga melaporkan bahwa hingga saat ini sebanyak 73.653 orang mengungsi akibat gempa. Mereka tersebar di 207 titik pengungsian.
“Adapun titik pengungsian yang sudah berjalan di survei saat ini adalah 207 titik, baik titik pengungsian terpusat maupun yang mandiri di sekitar permukiman warga,” ungkap Fajar.
Fajar mengatakan dari 73.653 orang pengungsi tersebut dari 21.566 KK. Total pengungsi yang disurvei 45.976 jiwa, rincian untuk laki-laki 22.002 jiwa, perempuan 25.974 jiwa.
"Adapun untuk penyandang disabilitas 2652, ibu hamil 750,” katanya.