JAKARTA, iNews.id – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memprediksi kerugian yang ditimbulkan oleh kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tahun ini mencapai Rp66,3 triliun. Taksiran kerugian itu diperoleh dengan membandingkan jumlah kerugian karhutla pada 2015.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB, Agus Wibowo menyebutkan, kerugian akibat dari karhutla empat tahun lalu mencapai Rp221 triliun. Sementara, instansinya memperkirakan kerugian akibat karhutla tahun ini hanya 30 persen dari 2015.
“Perkiraannya kurang lebih sepertiga dari 2015. Kan 2015 kerugian Rp221 triliun, jadi perkiraan awal kami 30 persen dari itu. Lebih rendah, lebih kecil,” ujar Agus di Graha BNPB, Jakarta Timur, Senin (23/9/2019).
Dia menuturkan, karhutla yang terjadi sepanjang 2015 lalu hutan dan lahan yang terbakar mencapai 3 juta hektare luasnya. Sementara untuk tahun ini lahan yang terbakar luasnya 350.000 hektare.
“Luasannya juga jauh, 2015 kan 2 juta hampir 3 juta hektare yang kebakar, sekarang 350.000 hektare. Makanya kerugiannya jauh (lebih rendah) juga,” kata dia.