JAKARTA, iNews.id – Brigjen TNI Maruli Simanjutak menjabat Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) menggantikan Mayjen TNI Suhartono. Penunjukan ini sesuai dengan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1240/XI/2018, tertanggal 29 November 2018.
Dalam surat keputusan Panglima TNI tersebut, rotasi jabatan juga terjadi di posisi Pangkostrad yang kini diisi Mayjen TNI Besar Harto. Besar menggantikan Letjen TNI Andika Perkasa yang dipercaya sebagai KSAD.
Penunjukan Maruli cukup menyita perhatian. Bukan hanya karena baru sebulan menjabat Kasdam IV/Diponegoro, alumnus Akademi Militer 1992 itu juga dikenal sebagai menantu Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan. Sorotan juga mirip saat karier Andika melesat. Dia diketahui sebagai menantu AM Hendropriyono.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah enggan berburuk sangka atas penunjukan tersebut. Apalagi mengaitkannya dengan unsur kedekatan di Istana. Menurut Fahri, TNI mempunyai mekanisme dan sistem dalam penyegaran organisasi.
"Kita anggap TNI kredibel. Tapi kalau kemudian orang menilai karena itu anak (menantu) Pak Luhut, anak (menantu) Pak Hendro, gak bisa dihindari juga. Orang terpaksa menilai karena faktanya memang demikian kan, ya tidak bisa dihindari," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat, (30/11/2018).
Politikus asal Sumbawa itu pun meminta masyarakat untuk percaya terhadap independensi dan profesionalisme TNI. Untuk memajukan institusi TNI, masyarakat tidak boleh selalu melempar narasi pesimisme atas hal tersebut.
"Seharusnya kita percaya. Kita jangan pesimistis terus dengan lembaga-lembaga inti negara. Lembaga inti negara inilah yang menjaga kita secara permanen. Mereka juga harus menjaga itu. Mereka harus mendengar orang-orang dan memberikan penjelasan yang baik," ujarnya.