Burhanuddin Muhtadi: Dalam 2 Jam Suara PSI Naik 19.000, Partai Gelora 15.000

Nur Khabibi
Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi menyoroti kenaikan perolehan suara PSI sebesar 19.000 dan Partai Gelora sebanyak 15.000 dalam kurun waktu dua jam. (Foto: Ilustrasi/Antara)

JAKARTA, iNews.id - Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi menyoroti fenomena kenaikan perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Partai Gelora di aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) milik Komisi Pemilihan Umum (KPU). Menurutnya, kedua partai mengalami kenaikan suara hingga belasan ribu dalam kurun waktu dua jam.

Dia mengatakan, ledakan suara PSI dan Gelora janggal lantaran data yang sudah masuk ke Sirekap sudah lebih dari 50 persen.

"Biasanya kalau ini sesuai dengan teori namanya the law of large number/teori bilangan besar, jadi kalau sudah masuk banyak data ke Sirekap KPU itu kemungkinan volatilitas suara itu makin kecil terjadi, jadi naik turunnya jadi 0,00 sekian bagi semua partai, kenapa demikian ? karena data masuknya udah banyak apalagi di atas 65 persen," kata Burhanudin kepada iNews Media Group, Sabtu (2/3/2024). 

"Kemudian muncul pertanyaan, kenapa ada dalam 2 jam terakhir (data) 110 TPS masuk kok kemudian PSI naik 19.000 kemudian Gelora naik 15.000, yang lain kenaikan suaranya kecil-kecil," ujar dia. 

Kendati demikian, dia tidak bisa langsung menyimpulkan fenomena tersebut sebagai indikasi kecurangan. Menurutnya, perlu dilakukan pengecekan data formulir hasil C1 TPS antara yang termuat di Sirekap dengan beberapa lembaga survei. 

"Kan TPS-nya ada nomornya, desanya apa, kecamatannya apa, bandingkan saja, apakah sama atau tidak. Kalau misalkan ada perbedaan mungkin ada kesalahan teknis mungkin juga ada kesalahan nonteknis, nah itu sekarang yang saya belum punya buktinya," ujarnya. 

"Tapi intinya, kenaikan suara tajam buat PSI dan Gelora dalam beberapa hari terakhir dan itu yang seharusnya kita diskusikan, apakah ini kesalahan teknis di Sirekap KPU atau ada problem lain, nah ini yang kita belum sampai kesimpulan sejauh itu," ujar dia.

Editor : Rizky Agustian
Artikel Terkait
Nasional
21 hari lalu

Analisis Politisi PSI soal Pencabutan Status Bandara Internasional di IMIP Morowali

Nasional
21 hari lalu

Politisi PSI Tepis Anggapan Polemik IMIP sebagai Makar: Jangan Berlebihan!

Nasional
26 hari lalu

PSI Sebut Jokowi Tak Bisa Buka Ijazah seperti Arsul Sani: Bisa Jadi Preseden Buruk

Nasional
31 hari lalu

Raja Juli Ajak Kader PSI Teladani Jokowi: Tegas, tapi Santun dan Santuy

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal