Cak Imin Sebut Medsos Pasar Penyebaran Radikalisme

Erwin C Sihombing
Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar meminta masyarakat Indonesia bijak memanfaatkan medsos untuk membendung penyebaran paham radikalisme. (Foto: PKB)

JAKARTA, iNews.id - Wakil Ketua DPR, Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyebutkan media sosial (medsos) menjadi pasar penyebaran radikalisme. Hal ini dibuktikan dari hasil riset pakar yang mengungkapkan radikalisme dan fundamentalisme tumbuh subur di medsos dalam lima tahun terakhir.

Radikalisme menyusup melalui isu agama hingga menjadi ancaman global. Bahkan menurut Cak Imin, seluruh agama telah dimanfaatkan untuk tujuan politik melalui propaganda lewat medsos.

"Di sisi yang lain agama kemudian subur, kemudian dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok yang melihat agama sebagai sarana untuk mencapai tujuan politik, tujuan ideologis, tujuan semangat negatif, salah satunya melalui jaringan media sosial," kata Cak Imin dalam webinar bertajuk Pemanfaatan Teknologi Digital dalam Menangkal Radikalisme, Jumat, (20/8/2021). 

Dia mengimbau seluruh masyarakat Indonesia untuk bijak dalam penggunaan media sosial dalam rangka membendung gerakan radikalisme. Ancaman tersebut tetap terjadi pada masa pandemi Covid-19 seperti ini sehingga gerakan penguatan politik identitas agama yang ada di dalam media sosial harus diwaspadai.  

"Radikalisasi ini ada beberapa sebab, salah satunya keterasingan dengan perkembangan dan perubahan yang cepat. Kaget terhadap ancaman dan kemudian lari pada solusi cepat yang berbentuk radikal," katanya. 

Dia meminta seluruh elemen masyakarat untuk menjembatani semangat keagamaan dengan kebhinekaan yang dimiliki Indonesia agar tidak tergerus dengan ideologi radikalisme tidak berkembang dengan pesat. Sebab radikalisme bisa berujung pada perpecahan dan menyebarnya intoleransi. 

"Kita harus memanfaatkan media sosial dengan sadar bahwa Indonesia adalah negara yang subur terhadap pertarungan ideologi dari ideologi-ideologi yang ada di seluruh dunia. Dalam konteks ini kita harus mampu membendung paham intoleransi, paham pro perpecahan, paham yang bersifat disintegratif terhadap Indonesia," katanya.

Editor : Erwin C Sihombing
Artikel Terkait
Nasional
2 hari lalu

Tak Hanya di MUI, Ma'ruf Amin Juga Mundur dari Dewan Syuro PKB

Seleb
12 hari lalu

Heboh Dito Ariotedjo dan Davina Karamoy Kompak Tidak Tutup Kolom Komentar!

Internet
13 hari lalu

Anak Usia 13-16 Tahun Dibatasi Pakai Medsos Mulai Tahun Depan, Ini Dampaknya

Nasional
14 hari lalu

Anak Indonesia Usia 13-16 Tahun Tidak Bebas Akses Medsos Mulai 2026!

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal