Contoh Artikel Ilmiah Populer Singkat Tentang Pendidikan, Referensi Bagi Mahasiswa

Wikku D Nugroho
Contoh artikel ilmiah populer singkat tentang pendidikan (Freepik)

JAKARTA, iNews.id - Contoh artikel ilmiah populer singkat tentang pendidikan berikut ini dapat menjadi referensi menulis bagi mahasiswa. 

Artikel ilmiah populer kerap dijadikan sebagai sumber referensi oleh mahasiswa untuk membuat tugas akhir. Berbeda dengan karya tulis lainnya, penulisan artikel ilmiah lebih sulit karena membutuhkan riset yang cukup mendalam. 

Menurut Suyitno (2011) pada bukunya yang berjudul Karya Tulis Ilmiah (KTI), menjelaskan artikel ilmiah adalah sebuah karya tulis yang ditulis berdasarkan konvensi ilmiah yang berlaku. Serta dibukukan pada kumpulan artikel maupun jurnal. 

Struktur artikel menurut Wijoyo (2021), pada karyanya yang berjudul Dosen Inovatif Era New Normal, menyebut struktur artikel terdiri dari beberapa bagian utama, yakni judul, pendahuluan, pembahasan, kesimpulan, dan referensi. 

Selain itu, ada beragam tema yang dapat diangkat dalam artikel ilmiah, salah satu diantaranya tentang pendidikan. 

Nah, bagi kamu yang ingin menulis tentang artikel ilmiah tentang pendidikan, ada baiknya untuk menyimak beberapa contoh berikut ini. 

Berikut kumpulan contoh artikel ilmiah populer singkat tentang pendidikan dari Buku Ajar Karya Tulis Ilmiah dan Bahasa Indonesia (2015) karya Sarmadan dan La Alu, Kamis (2/11/2023). 

Contoh Artikel Ilmiah Populer Singkat Tentang Pendidikan

1. Contoh Artikel Ilmiah Populer Singkat Tentang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebuah peradaban akan menurun apabila terjadi demoralisasi pada masyarakatnya. Banyak orang bijak mengatakan bahwa faktor moral (akhlak) adalah hal utama yang harus dibangun terlebih dahulu agar bisa membangun sebuah masyarakat yang tertib, aman, dan sejahtera.

Indonesia saat ini sedang menghadapi masalah berat, yaitu terjadinya krisis multidimensi yang berkepanjangan. Masalah ini sebetulnya mengakar pada menurunnya kualitas moral bangsa yang dicirikan oleh membudayanya praktek KKN, konflik (antar etnis, agama, politisi, remaja, dan sebagainya), meningkatnya kriminalitas, menurunnya etos kerja, dan masih banyak lainnya. Budaya-budaya tersebut penyebab utama sulitnya negara kita untuk bangkit dari krisis.

Karakter yang berkualitas perlu dibentuk dan dibina sejak usia dini. Usia dini merupakan masa kritis bagi pembentukan karakter seseorang. Banyak pakar mengatakan kegagalan penanaman karakter sejak usia dini, akan membentuk pribadi yang bermasalah dimasa dewasanya kelak. 

Oleh karena itu penanaman moral melalui pendidikan karakter sedini mungkin diberikan kepada anak-anak adalah kunci utama untuk membangun suatu bangsa.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pentingnya pendidikan karakter di sekolah dasar?
2. Bagaimana peran guru dalam pendidikan karakter di sekolah dasar?

C. Tujuan

Menjelaskan tentang pentingya pendidikan karakter di sekolah dasar dan bagaimana peran guru dalam pendidikan karakter di sekolah dasar.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pentingnya Pendidikan Karakter di Usia Sekolah Dasar

Pendidikan karakter pada anak usia sekolah dasar (SD), saat ini sangat diperlukan karena bangsa Indonesia sedang mengalami krisis karakter dalam diri anak bangsa. 

Karakter di sini adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak.

Pendidikan karakter dinilai sangat penting untuk dimulai pada usia dini dalam hal ini pada usia sekolah dasar karena pendidikan karakter adalah proses pendidikan yang ditujukan untuk mengembangkan nilai, sikap, dan perilaku yang memancarkan akhlak mulia atau budi pekerti luhur.

Sejatinya pendidikan karakter ini memang sangat penting dimulai sejak dini. Sebab, falsafah menanam sekarang menuai hari esok adalah sebuah proses yang harus dilakukan dalam rangka membentuk karakter anak bangsa. 

Pada usia anak-anak terbukti sangat menentukan kemampuan anak dalam mengembangkan potensinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekitar 50 persen variabilitas kecerdasan orang dewasa sudah terjadi ketika anak berusia 4 tahun. 

Peningkatan 30 persen berikutnya terjadi pada usia 8 tahun (SD), dan 20 persen pada pertengahan atau akhir dasawarsa kedua (SMP).

B. Peran Guru dalam Pengembangan Karakter di Sekolah Dasar

Ada beberapa strategi yang dapat memberikan peluang dan kesempatan bagi para guru untuk memainkan peranannya secara optimal dalam hal pengembangan pendidikan karakter peserta didik di sekolah, sebagai berikut:

1. Guru tak seharusnya menempatkan diri sebagai aktor yang dilihat dan didengar oleh siswa, tetapi guru seyogyanya berperan sebagai sutradara yang mengarahkan, membimbing, memfasilitasi dalam proses pembelajaran sehingga siswa dapat melakukan dan menemukan sendiri hasil belajarnya.

2. Integrasi materi pendidikan karakter ke dalam mata pelajaran.

3. Mengoptimalkan kegiatan pembiasaan diri yang berwawasan pengembangan budi pekerti dan akhlak mulia.

4. Penciptaan lingkungan sekolah yang kondusif untuk tumbuh dan berkembangnya karakter siswa.

5. Menjalin kerja sama dengan orang tua siswa dan masyarakat dalam pengembangan pendidikan karakter.

6. Menjadi figur teladan bagi peserta didik.

7. Dalam uraian di atas menggambarkan peranan guru dalam pengembangan pendidikan karakter di sekolah dasar yang berkedudukan sebagai katalisator atau teladan, inspirator, motivator, dinamisator, dan evaluator.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen itu sendiri, yaitu kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan, penanganan atau pengelolaan sekolah, pelaksana aktivitas atau kegiatan ekstrakurikuler, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan etos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah.

B. Saran

Diharapkan dengan diterapkannya pendidikan karakter di SD dapat membentuk pribadi peserta didik yang unggul dalam berperilaku dan memiliki kepribadian yang sesuai moral-moral Pancasila dan agama. Untuk itu penerapan pendidikan karakter di SD sangat diperlukan sehingga kita dapat menjadi manusia yang berpancasila dan bermoral.

Editor : Johnny Johan Sompotan
Artikel Terkait
Nasional
8 bulan lalu

4 Contoh Artikel Lingkungan Beserta Fakta dan Opini, Bisa Jadi Referensi Belajar

Nasional
9 bulan lalu

Contoh Artikel tentang Internet: Cara Menyusun Artikel yang Informatif dan Menarik

Nasional
12 bulan lalu

Cara Membuat Artikel dan Contohnya: Tips Menarik Tingkatkan Kualitas Tulisan 

Nasional
12 bulan lalu

5 Artikel Bahasa Jawa Singkat dengan Berbagai Tema

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal