JAKARTA, iNews.id – Contoh teks sejarah non fiksi beserta strukturnya berikut ini perlu dipahami oleh calon penulis. Hal ini berguna untuk membantu penulisan sebuah karya sastra yang baik, benar dan menarik.
Teks cerita sejarah adalah teks yang menjelaskan atau menceritakan suatu peristiwa atau kejadian di masa lalu yang memiliki nilai sejarah.
Selain itu, teks cerita sejarah terdiri dari teks cerita sejarah fiksi dan nonfiksi. Namun, yang akan kita bahas kali ini adalah teks sejarah non fiksi.
Teks sejarah non fiksi merupakan teks yang merekonstruksi peristiwa sesuai dengan urutan sebenarnya. Tokoh yang diceritakan benar-benar nyata, berisi fakta sejarah, dan bertujuan menambah ilmu pengetahuan.
Lalu, teks cerita sejarah non fiksi umumnya berbentuk buku teks sejarah yang berangkat dari sebuah fakta sejarah, bukan penceritaan belaka.
Tujuan teks cerita sejarah non fiksi adalah untuk membawakan fakta sehingga pembacanya mengerti kapan dan di mana terjadi peristiwa tersebut.
Dalam penulisannya, struktur teks cerita sejarah non fiksi terdiri dari orientasi, urutan peristiwa dan reorientasi, seperti penjelasan berikut ini:
Pada bagian orientasi atau pembuka cerita ini berisi tentang pengenalan secara umum mengenai topik yang akan dibahas.
Lalu pada bagian ini, penulis akan memberikan urutan kejadian peristiwa yang saling berkesinambungan atau terkait satu dengan yang lainnya. Dengan begitu, pembaca bisa memahami bagaimana suatu kejadian di masa lalu dapat terjadi.
Sementara, pada bagian terakhir yaitu penutup berisi tentang kesimpulan dan opini penulis terkait peristiwa yang telah dibahas.
Agar lebih mudah memahaminya, berikut ini adalah contoh teks sejarah non fiksi beserta strukturnya yang bisa dipelajari, dikutip dari berbagai sumber, Jumat (29/9/2023).
Orientasi
Pada 26 Desember 2004, gempa berkekuatan besar dan gelombang tsunami menerjang wilayah Aceh. Bermula dari gempa beberapa kali, dan ombak setinggi kurang lebih 20 meter membuat beberapa kota di provinsi itu lumpuh. Kekuatan gempa yang terjadi berada di Samudra Hindia pada kedalaman sekitar 10 kilometer di dasar laut.
Urutan Peristiwa
Wilayah sumber gempa berjarak sekitar 149 kilometer sebelah barat Meulaboh, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Gempa yang berlangsung selama kurang lebih 10 menit ini tercatat mempunyai magnitudo sekitar 9,0. Setelah itu gelombang tsunami mulai memberikan dampaknya pada wilayah Aceh dan sebagian di Sumatra Utara.
Tsunami ini kemudian bergerak menyebar ke arah pantai-pantai. Jarak pantai Sumatra terdekat dengan episenter gempa bumi utama diperkirakan 125 km. Kecepatan rambat gelombang tsunami dapat mencapai 800 km per jam di samudra dalam dan bebas. Mendekati pantai yang dangkal dan dengan kecepatannya yang besar, gelombang tsunami menjadi tinggi dan kemudian terhempas ke arah daratan.
Gempa ini menjadi gempa terkuat kedua yang pernah terekam dan menjadikannya sebagai satu di antara dari 10 bencana terburuk sepanjang masa. Tercatat, sekitar 170.000 orang meninggal dunia dan puluhan ribu bangunan hancur setelah terhempas gelombang tsunami.
Satu hari berselang, Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden Indonesia, menetapkan Hari Berkabung Nasional dan darurat kemanusiaan serta bakti sosial selama tiga hari, terhitung dari 27-29 Desember 2004.
Bukan hanya di Indonesia, sejumlah negara sekitar Samudra Hindia pun terkena dampak gempa dan tsunami itu. Bahkan, dahsyatnya getaran gempa tersebut dirasakan sampai Somalia, Afrika Timur, yang berjarak 6.000 kilometer dari Samudra Hindia.
Namun, kawasan yang paling parah terkena imbasnya adalah Asia Tenggara dan Asia Selatan. Di Thailand, gelombang setinggi 10 meter menerjang lima provinsi yang terletak di sepanjang pesisir selatan, yaitu Songkhla, Phuket, Krabi, Phang Nga, dan Surat Thani.
Yang lebih memprihatinkan lagi adalah kondisi di daerah pesisir India dan Sri Lanka. Sejumlah bangunan hancur dan terendam, sedangkan korban tewas tersangkut tampak berserakan di mana-mana.
Korban meninggal di India sedikitnya 6.280 orang, Thailand 2.000 orang, Somalia 100 orang, Malaysia 51 orang, Myanmar 56 orang, dan Maladewa 100 orang. Diperkirakan jumlah keseluruhan korban dari berbagai negara termasuk Indonesia yang terkena dampak gempa dan tsunami tersebut mencapai 230.000 jiwa.
Reorientasi
Meskipun sudah lewat beberapa tahun, kita sebagai warga negara Indonesia harus mengetahui peristiwa bersejarah yang telah memakan korban jiwa yang tidak sedikit, bahkan dampaknya bisa dirasakan oleh beberapa negara tetangga.
Orientasi:
ASEAN adalah singkatan dari Association of Southeast Asian Nations yang merupakan organisasi ekonomi dan geopolitik khusus untuk negara-negara di wilayah Asia Tenggara. Sejarah berdirinya ASEAN diawali karena beberapa kesamaan negara-negara pendirinya serta konflik yang terjadi saat itu.
Urutan Peristiwa:
Tahun 1960-an merupakan masa-masa yang sulit bagi negara di Asia Tenggara. Ada sejumlah perselisihan yang terjadi, baik secara internal maupun eksternal. Asia Tenggara merupakan tempat yang strategis, sehingga beberapa negara di kawasan ini menjadi basis blok untuk wilayah Timur dan Barat, seperti di negara Vietnam dan Filipina. Selain itu, konflik militer juga terjadi di negara lain, seperti Laos, Vietnam, dan Kamboja. Ada pula konflik bilateral yang terjadi antara Indonesia dan Malaysia, serta Kamboja dan Vietnam.
Reorientasi:
Permasalahan-permasalahan ini berdampak pada stabilitas pertahanan dan ekonomi di negara-negara Asia Tenggara. Akhirnya, beberapa pemimpin berinisiatif untuk menciptakan suasana aman dan damai untuk kawasan Asia Tenggara dengan membentuk ASEAN.