JAKARTA, iNews.id - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Hinca Panjaitan memastikan nakhoda tim pemenangan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno belum dibicarakan dengan partai koalisi. Dengan begitu, dia mengklarifikasi adanya pemberitaan yang memuat Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai ketua tim pemenangan Prabowo-Sandi.
Hinca merasa hal tersebut harus disampaikan karena dikhawatirkan terus berkembang dan ternyata pada akhirnya nanti bukan SBY yang menjadi ketua tim. Akibatnya muncul isu yang tidak sedap dan prasangka yang mengada-ada. Menurut Hinca, itu juga yang menjadi kekhawatiran SBY dan disampaikan saat Hinca menemuinya siang tadi.
"Secara resmi saya sampaikan bahwa berita yang menyebutkan Ketua Umum Partai Demokrat SBY akan menjadi ketua tim pemenangan Prabowo-Sandi tidak benar. Karena sepengetahuan partai, struktur dan siapa yang akan mengawaki dalam tim pemenangan tersebut belum dibicarakan dalam format koalisi dan belum dibentuk," ujarnya di rumah SBY, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Sabtu (11/8/2018).
Dia juga yakin, sebagai Presiden keenam RI yang menjabat dua periode sebagai presiden dan pernah menjadi calon presiden yang memenangkan Pemilu Presiden (Pilpres) dua kali di 2004 dan 2009, SBY akan siap jika diminta untuk memberikan pandangan terhadap Pilpres.
"SBY akan senang jika dimintai pandangan dan nasihatnya oleh pasangan capres-cawapres Prabowo-Sandi agar pasangan ini sukses dan memenangkan Pilpres 2019 mendatang," katanya.
Sebelumnya, Jumat (11/8/2018) kemarin, nakal pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno secara resmi telah mendaftarkan diri sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden di Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Pada saat melakukan pendaftaran, Prabowo duduk didampingi cawapres Sandiaga Uno dan ketua umum partai pengusung. Elite-elite partai tersebut yang hadir dari Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Berkarya.