JAKARTA, iNews.id - Koko Ardiansyah, siswa SMK yang gagal menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Labuhanbatu, Sumatera Utara dipanggil ke Jakarta dan menjadi petugas upacara di Kemenpora Jakarta, Sabtu (17/8/2019). Koko sempat viral di media sosial setelah gagal menjadi Paskibra di Kabupaten Labuhan Batu karena digantikan anak pejabat Pemkab Labuhanbatu.
Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora, Asrorun Niam Sholeh mengatakan, sebelumnya telah menginvestigasi dan klarifikasi info yang beredar di media sosial. Hasilnya, menyimpulkan ada SOP seleksi Paskibra yang dilanggar oleh Pemkab Labuhan Batu sehingga merugikan Koko yang seharusnya bisa menjadi peserta Paskibra.
"Pemberitaan tentang Koko sangat masif dan ada juga yang merasa tidak nyaman sehingga berpengaruh pada kondisi psikis Koko. Karenanya kami kontak untuk memberi apresiasi sekaligus relaksasi", ujar Niam di Jakarta, Sabtu (17/8/2019).
Usai bertugas menjadi Paskibra di Kemenpora, Koko diajak ke Istana Merdeka, Jakarta. Selama perjalanan, Koko sempat mengungkapkan perasaannya.
"Ini luar biasa, kejutan, saya tak pernah berpikir bakal ke sini apalagi sampai ke istana. Saya tak pernah menyangka," kata Koko.
Dia mengaku terharu atas udangan yang diterima untuk ke Jakarta, meskipun harus menempuh perjalanan jauh dari rumahnya ke Bandara. Dia tidak menyangka ditelepon langsung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi untuk menyampaikan undangan tersebut.
"Lebih dari enam jam perjalanan, terus ke Jakarta, tapi tak ada rasa lelah, saya sangat bangga dan berterima kasih bisa diundang ke Jakarta oleh Kemenpora. Saya mendadak ditelepon Jumat siang, langsung ke Jakarta," ucapnya.