Gerindra Sesalkan Pilihan Diksi Berantem dalam Pidato Jokowi

Felldy Aslya Utama
Sekjen Gerindra Ahmad Muzani (tengah) bersama Sekjen PKS Mustafa Kamal (kanan) dan Sekjen PAN Eddy Soeparno (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan usai pertemuan tiga pimpinan partai di Jaakrta, Selasa (31/7/2018). (Foto: ANTARA/Muhammad Adimaj

JAKARTA, iNews.id – Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menyesalkan pilihan diksi “berantem” (berkelahi) yang digunakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menyampaikan pidato di hadapan ribuan relawan pendukungnya di Sentul Bogor, Jawa Barat, akhir pekan lalu. Menurut Muzani, pernyataan semacam itu dapat membuat suasana politik menjadi tidak sejuk.

“Kerena itu bukan sebuah ajakan dari seorang pemimpin, kepala negara yang mempersatukan, yang menyatukan, mempertahankan persaudaraan, yang menyejukkan dalam suasana tahun politik ini,” kata Muzani di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (6/8/2018).

Menurut dia, tidak seharusnya pernyataan itu keluar dari seorang kepala negara. Dia menilai kata-kata semacam itu lebih cocok dikeluarkan oleh seorang anggota tim sukses Pilpres 2019. Karena itu, Muzani mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak berlebihan dalam menanggapi pernyataan mantan wali kota Solo itu.

Muzani menganggap perbedaan pandangan dalam berpolitik sebagai hal yang wajar dan lumrah. Akan tetapi, kata dia, jangan sampai perbedaan itu malah membuat masyarakat saling berkelahi. “Bahwa kita ada perbedaan pilihan presiden dan wakil presiden, iya. Kita ada perbedaan parpol, jelas. Kita ada perbedaan agama, tentu saja. Tetapi janganlah perbedaan itu menyebabkan kita berantem,” ujarnya.

Muzani berpendapat, suatu perkelahian tidak akan terjadi jika tidak ada yang mengajak maupun yang meladeni ajakan berkelahi. Karena itu, dia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mengajak berkelahi antarsesama atau menghiraukan ajakan-ajakan semacam itu.

Berantem itu hanya akan terjadi kalau misalnya yang satu ngajak berantem, yang satu ngeladenin. (Istilahnya) lo jual gue beli. Tetapi kalau ada yang ngajak, kami enggak akan ngeladenin kayak begitu. Karena itu akan membuat lebih kerusakan, lebih parah bagi bangsa Indonesia,” ucapnya.

Dalam acara rapat umum relawan di Sentul Bogor, Jawa Barat, Sabtu (4/8/2018) lalu, Jokowi menyerukan kepada relawannya untuk tidak membangun permusuhan, membangun ujaran kebencian, memfitnah dan mencela, serta menjelekkan orang. Namun, kata Jokowi, relawan juga harus berani ketika diajak berantem.

Editor : Ahmad Islamy Jamil
Artikel Terkait
Nasional
3 hari lalu

Jokowi Sempat Tak Setuju Pasal Penghinaan Presiden di KUHP, Tak Ambil Pusing Dihina

Nasional
3 hari lalu

Sidang Citizen Lawsuit Ijazah Jokowi, Penggugat Desak Pembuktian lewat Pemeriksaan Silang

Nasional
3 hari lalu

PN Solo Gelar Sidang Citizen Lawsuit Ijazah Jokowi, Ini Agendanya

Nasional
4 hari lalu

Kubu Roy Suryo Gaet Rocky Gerung Jadi Ahli Hadapi Kasus Ijazah Jokowi

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal