JAKARTA, iNews.id - Massa aksi Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama dan Alumni 212 berdemonstrasi di depan Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Mereka mengaku siap jihad konstitusional.
Menantu Habib Rizieq Shihab, Habib Muhammad Hanif Al-Attas, dalam orasinya mengatakan, Ramadan menjadi bulan penuh perjuangan seperti yang dilakukan Nabi Muhammad SAW saat perang badar.
"Ibadah bukan cuma salat baca alquran dan lain-lain kita harus puasa dan lain-lain tapi jangan lupa ibadah besar jihad konstitusional. Siap jihad konstitusional yang tegakan keadilan di bulan Ramadan?" ucap Hanif saat berorasi di depan Kantor Bawaslu, Jakarta, Jumat (10/5/2019).
Dia menyatakan, kedatangannya bersama massa aksi bertujuan untuk mengawal Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno melaporkan kecurangan Pemilu 2019 ke Bawaslu dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).
"Kita datang ke Bawaslu untuk mengawal BPN karena sudah terjadi indikasi kecurangan betul? Kita ini umat Islam taat hukum," ucapnya.
Menurutnya, rekomendasi ijtima ulama meminta dugaan kecurangan Pemilu 2019 yang bersifat terstruktur, sistematis dan masif harus diusut. "Sehingga menurut UU yang ada manakala (ada kecurangan) terstruktur, sistematis dan masif masih terjadi maka paslon harus didiskualifikasi," katanya.