JAKARTA,iNews.id - Hasil survei Alvara Research Center mengungkapkan, elektabilitas Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih menempati urutan pertama sebesar 46,8 persen dibandingkan sosok lainnya yang dijagokan sebagai calon presiden (Capres) 2019. Urutan kedua masih ditempati pesaing lamanya, Prabowo Subianto 27,2 persen.
CEO Alvara Research Center, Hasanuddin Ali mengungkapkan, Jokowi masih unggul jika simulasi head to head melawan kandidat manapun seperti, mantan Panglima TNI Jenderal (purn) TNI Gatot Nurmantyo dan Anies Gubernur DKI Jakarta Baswedan.
"Jika dibandingkan dengan hasil survei kita yang pertama bulan Febuari lalu, elektabilitas Jokowi stabil diangka 46%, sedangkan penantang yang sangat serius masih tetap Prabowo," Ujar Hasanuddin di Hotel Oria, Jakarta Pusat. Minggu (27/5/2018)
Meskipun elektabilitasnya lebih tinggi, Jokowi perlu memerhatikan dua catatan. Pertama, dibandingkan survei Februari 2018, kinerja Jokowi-JK saat ini menurun. kedua, meskipun tingkat keinginan publik terhadap Jokowi 64,8 persen, namun penurunan kinerjanya berimbas pada tingkat kepuasan publik yang berujung pada penurunan keinginan pemilih terhadap Jokowi dibandingkan dengan survei Febuari.
"Titik lemah Jokowi-JK masih pada aspek ekonomi, khususnya penyediaan lapangan kerja yang masih mendera," ucapnya.
Survei peta politik menuju pilpres 2019 ini dilakukan pada 20 April-9 Mei 2018. Riset menggunakan multi-stage random sampling melibatkan 1.202 responden berusia 17 tahun ke atas.
Sampel diambil di seluruh provinsi di Indonesia, dengan jumlah sampel tiap provinsi terhadap jumlah penduduk. Rentan margin of error sebesar 3,10 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Sebelumnya Alvara juga melakukan survei nasional dengan 2.200 responden pada Febuari 2018.