JAKARTA, iNews.id – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini menjadwalkan pemeriksaan terhadap Direktur Utama PT Pembangkit Jawa Bali (PJB), Iwan Agung Firstantara. Pemeriksaan itu terkait kasus dugaan suap proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Riau-1.
“(Iwan) diperiksa sebagai saksi untuk tersangka IM (Idrus Marham) mengenai proyek PLTU Riau-1,” ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Jakarta, Jumat (12/10/2018).
PT PJB adalah anak perusahaan dari PT PLN (Persero) yang termasuk dalam konsorsium proyek PLTU Riau-1. Adapun perusahaan lain yang juga menjadi bagian dari konsorsium tersebut yaitu China Huadian Engineering Company (CHEC) dan PT PLN Batubara (PLN BB). Sementara, Blackgold Natural Resources Ltd adalah perusahaan yang dibawa Johannes Budisutrisno Kotjo dalam mendapatkan Independent Power Producer (IPP) PLTU Riau-1.
Dalam surat dakwaan milik Johannes dijelaskan, pada 25 September 2017 ada pertemuan Yusri Febrianto (Manajer Senior PT PJB) dengan Rudy Herlambang (Direktur Utama PT Samantaka Batubara/anak usaha Blackgold Natural Resources Ltd) dan Wangkun (karyawan China Huadian Engineering) di kantor perwakilan PT PJBI. Dari pertemuan tersebut disepakati bahwa kepemilikan saham konsorsium mayoritas akan dimiliki oleh PT PJB dengan komposisi saham 51 persen dengan setoran modalnya hanya 10 persen.
Dengan begitu, konsorsium yang dibawa Johannes adalah PT PJB, Blackgold Natural Resources Ltd, dan China Huadian Engineering Company. Johannes diduga menyuap mantan wakil ketua Komisi VII DPR, Eni Saragih, agar dia dan konsorsium tersebut memenangkan proyek PLTU Riau-1. Uang suap yang diduga diterima Eni dari pengusaha itu sebesar Rp 4,75 miliar.
“KPK masih mendalami kasus ini. Namun, belum bisa kami sampaikan materi pemeriksaan (saksi), karena proses (pemeriksaan) masih berjalan,” imbuh Febri.
Dalam kasus tersebut, KPK juga menetapkan mantan menteri sosial (mensos) sekaligus mantan sekjen Partai Golkar, Idrus Marham, sebagai tersangka. Idrus juga diduga menerima janji untuk mendapatkan bagian fee yang sama besar dengan Eni sebesar 1,5 juta dolar AS dari Johannes.