JAKARTA, iNews.id - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menyebutkan, sekolah yang berada di zona hijau dan kuning belum banyak yang belajar secara tatap muka atau langsung. Hal tersebut terjadi karena pemerintah daerah menerapkan prinsip kehati-hatian dalam membuka sekolah.
Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah Kemdikbud Jumeri mengatakan, di zona hijau dan kuning yang sudah melapor dan melaksanakan pembelajaran tatap muka 4.966 dan yang belajar dari rumah 23.258 sekolah. Jumlah tersebut bersumber dari Data Pokok Pendidikan (Dapodik) per Juli dan tidak termasuk satuan pendidikan di luar negeri.
"Banyak daerah yang sudah hijau lakukan uji coba dulu. Tidak langsung buka sekolah serentak," katanya dalam Bincang Sore Kemdikbud terkait Evaluasi Implementasi Penyesuaian SKB 4 Menteri di Jakarta, Jumat (28/8/2020).
Jumeri menilai, kondisi tersebut menunjukkan kepala daerah cukup berhati-hati membuka sekolah terkait belajar secara tatap muka. Apalagi, kepala daerah juga menjabat sebagai ketua gugus tugas di daerah, kabupaten dan kota, yang paling mengetahui kondisi masing-masing.
Sebelumnya, pada awal Agustus lalu pemerintah pusat merevisi SKB 4 Menteri dengan melakukan perluasan pembelajaran tatap muka untuk zona kuning. Pembukaan sekolah di zona hijau dan kuning tetap harus mengikuti protokol kesehatan secara ketat dan data zona hijau serta kuning itu berdasarkan data Satgas Covid-19.