JAKARTA, iNews.id - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman terkonfirmasi positif virus corona (Covid-19). Arief saat ini menjalani isolasi mandiri di rumah.
Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman menyarankan pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak 2020 sebaiknya ditunda. Alasannya karena situasi pandemi yang kian memprihatinkan.
"Idealnya tuh ditunda yah karena secara data epidemiologis kita tidak dalam posisi aman dalam melakukan Pilkada dalam prevalensi yang tinggi seperti saat ini di mana tes positivity rate Indonesia selalu di atas 15 persen yang artinya tiga kali lipat lebih dari yang disarankan WHO," katanya, Minggu (20/9/2020).
Kondisi Indonesia, Dicky memaparkan, berbeda dengan negara-negara lain seperti Sri Lanka, Korea Selatan yang juga melaksanakan pilkada di tengah pandemi. Kedua negara tersebut tidak menunjukkan angka yang mengkhawatirkan seperti Indonesia.
"Mereka itu kondisinya terkendali di mana tes positivity rate-nya di bawah 5 persen, layanan kesehatannya jauh lebih baik dari Indonesia, jadi saran saya ditunda," ujarnya.
Dicky menuturkan, jika pilkada tetap harus dilaksanakan jangan sampai justru mengabaikan protokol. Salah satunya seperti menggelar kampanye yang menimbulkan kerumuman banyak orang.
"Untuk meminimalisasinya jika dipaksakan ada, ya harus tidak ada yang namanya melibatkan kegiatan orang berkumpul, penggalangan masa, sampai ke tipe dari pencoblosannya juga dilakukan di rumah-rumah didatangi dan strategi lainnya menurut kearifan lokal masing-masing," tuturnya.