JAKARTA, iNews.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) memastikan semua logistitik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 akan tiba di tempat pemungutan suara (TPS) pada H-1 atau sehari sebelum pencoblosan yang akan digelar 27 Juni 2018.
Ketua KPU Arief Budiman mengatakan, persiapan pilkada sudah siap semuanya. Di lain sisi, dia mengingatkan kepada semua kandidat agar menghormati masa tenang dengan tidak melakukan pelanggaran.
“Saya ingatkan regulasi sudah mengatur apa yang boleh dan tidak boleh di masa tenang. Penyelenggara pemilu harus melaksanakan tugasnya. Logistik, peserta pilkada, itu lihat kelengkapannya sudah disiapkan supaya warga bisa menggunakan hak pilihnya dengan baik,” katanya di Jakarta, Sabtu (23/6/2018).
Komisioner KPU Viryan Aziz menambahkan, persiapan logistik pilkada sudah bergeser dari kabupaten dan kota ke kecamatan, hingga ke TPS. “Target kita H-1 atau tanggal 26 Juni ogistik pemilihan satu paket ada kotak suara dengan segala perlengkapannya sudah ada di TPS," katanya.
Diketahui, pencoblosan atau pemungutan suara pada Pilkada Serentak 2018 akan diselenggarakan di 171 daerah yang meliputi 17 provinsi, 115 kabupaten, dan 39 kota. Sebanyak 16 daerah hanya diikuti satu pasangan calon alias calon tunggal. Meski hanya ada satu calon, KPU tetap mengimbau masyarakat agar datang ke TPS masing-masing untuk memilih.
Terkait pelaksanaan pilkada ini, sebelumnya Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkap adanya ketidaknetralan oknum Badan Inteligen Negara (BIN), TNI, Polri. SBY berpesan agar BIN, TNI dan Polri bisa menjaga netralitas dalam Pilkada Serentak 2018. Dia menduga ada ketidaknetralan ketiga lembaga tersebut.
“Yang saya sampaikan (soal) ketidaknetralan oleh oknum BIN, TNI, Polri nyata adanya. Bukan hoaks. Sekali lagi ini oknum. Namanya BIN, Polri, dan TNI itu baik. Saya pernah hampir 30 tahun di wilayah itu dan kalau ada kesalahan, tidak ada prajurit yang salah. Yang salah adalah petigginya yang keblinger,” kata Presiden kelima RI ini di Bogor, Sabtu (23/6/2018).