JAKARTA, iNews.id - Politikus Partai Bulan Bintang (PBB) La Nyalla Mattalitti menyarankan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto agar tidak maju lagi sebagai calon presiden. Jika berhadapan dengan Joko Widodo (Jokowi), Prabowo diprediksi kalah.
La Nyalla menuturkan, masih banyak tokoh lain yang dinilainya lebih berpeluang untuk memenangkan kontestasi lima tahunan itu. Sosok-sosok yang dianggap bisa memberikan perlawanan terhadap calon petahana.
"Cari yang baru lah, contohnya Yusril, Gatot Nurmantyo. Kalau Gatot bersama Yusril atau Yusril bersama Gatot, itu ada lawan," kata La Nyalla saat menghadiri acara ijtima ulama di Jakarta, Jumat, (27/7/2018).
Atas dasar itu, dia pun meminta Prabowo untuk mengikhlaskan posisi yang diincarnya pada Pemilu 2019 tersebut. Menurutnya, banyak jaringan bawah yang menginginkan Prabowo menjadi king maker.
"Harapan saya, Pak Prabowo orang yang istilahnya orang tua kita, mau memberikan kesempatan pada yang muda-muda untuk maju. Kalau Pak Prabowo lagi lawan Pak Jokowi, kalau saya kasihan Pak Prabowo. Energinya habis," kata dia.
Sementara itu terkait dengan ijtima ulama, mantan Ketua Umum PSSI itu mengungkapkan dirinya datang sebagai tamu undangan. Dirinya akan melihat siapa sosok yang digadang-gadang bakal maju sebagai capres penantang Jokowi.
Sementara itu Ketua GNPF Ulama Yusuf Muhammad mengungkapkan, ijtima ulama mengundang tokoh lima partai, yaitu Gerindra, PKS, PAN, Partai Bulan Bintang (PBB), dan Partai Berkarya.
"Kami ingin memberikan petunjuk bagi umat dalam memilih pemimpin. Apalagi ini menjelang 2019, ada momentum pilpres dan pileg. Umat harus bisa menentukan pilihan pemimpin dan wakil rakyat yang jelas berpihak pada Islam dan kaum muslimin," ujar Yusuf.
Dia menuturkan, langkah ini merupakan tindak lanjut diskusi yang dilakukan beberapa waktu lalu. Setelah koalisi terbentuk, para ulama akan memberikan masukan kepada koalisi keumatan mengenai sosok pemimpin yang ideal bagi umat.