JAKARTA, iNews.id - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari menyampaikan durasi masa kampanye menjadi salah satu topik yang akan dibahas secara mendalam dalam rapat konsinyering bersama DPR dan pemerintah. Banyaknya wilayah dan luas daerah jadi pertimbangan.
Diketahui, KPU sendiri telah merancang masa kampanye Pemilu 2024 digelar selama 120 hari. Namun, DPR dan pemerintah justru berkeinginan agar masa kampanye tersebut dipersingkat. Dalam kesempatan ini, Hasyim mengatakan bahwa dalam Pemilu 2024 ini, tidak hanya kontestasi Pileg saja, tapi juga ada Pilpres.
"Pertanyaannya kira-kira dibutuhkan durasi berapa (lama), karena kampanye serentak ini. Apakah harus dipilih pemilihan ini harus sekian, ini kan yang harus ditemukan di titik temu yang seperti itu," kata Hasyim, Senin (18/4/2022).
Dia pun mengingatkan, untuk menjadi Presiden terpilih, konstitusi menyebut harus menang dari separuh suara sah nasional atau setidaknya bisa mengamankan kemenangan suara di 17-18 Provinsi. Dengan ketentuan ini, maka durasi kampanye juga perlu dicermati secara seksama.
"Untuk mencapai itu, kampanye 60,90, 120 hari cukup nggak? Wilayah kita 34 Provinsi, Kabupaten/Kota 514. Kalau misal 120 hari, Kabupaten dibagi 120 hari berapa? Nah empat ya," ujarnya.
Oleh karena itu, ia berharap pemerintah dan khususnya DPR bisa mempertimbangkan masa kampanye ini secara serius. Hasyim mengatakan, apakah dengan durasi kampanye yang dirancang KPU selama 120 hari bisa memenuhi seluruh daerah atau tidak.
"Itu artinya pada hari yang sama setidaknya Capres mengunjungi 4-5 Kabupaten dengan durasi setiap hari keliling non-stop. Mungkin nggak kayak gitu? Hal kayak gini yang dimatangkan," tutur dia melanjutkan.