JAKARTA, iNews.id - Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek)/Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) masih mengembangkan vaksin virus corona (Covid-19) atau yang disebut vaksin Merah Putih. Meski masih dalam tahap pengembangan, kisaran harga vaksin tersebut sudah ditaksir.
Menristek Bambang Brodjonegoro mengatakan, Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman menaksir harga vaksin Merah Putih 5 Dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp74.087 (asumsi Rp14.819 per 1 Dolar AS). Bambang menyampaikan hal itu dalam Rapat Kerja Komisi VII DPR, Selasa (8/9/2020).
"Mengenai biaya memang masih karena belum ditemukan secara pasti, harganya masih bergerak, tapi perkiraan dari lembaga Eijkman perkiraan awal 5 Dolar AS perdosis. Maka untuk 5 Dolar AS pun dengan jumlah katakanlah vaksin 353 juta dosis dibutuhkan kira-kira Rp26,5 triliun, dengan asumsi semua vaksin ditanggung pemerintah," katanya.
Uji klinis vaksin Merah Putih, Bambang mengungkapkan, akan melalui tiga tahapan. Dalam setiap tahapan nantinya, ada yang berfokus pada keamanan dan efikasi.
Menurut Bambang, Indonesia membutuhkan vaksinasi minimal dua pertiga penduduk atau sekitar 176 juta orang. "Tapi kita asumsikan seluruh penduduk 265 juta orang, maka kalau satu orang butuh dua dosis, maka dibutuhkan mungkin sampai Rp500 juta lebih vaksin kalau kita memvaksin semua orang," ujarnya.
Pemerintah, Bambang menuturkan, menyediakan anggaran untuk pengembangan vaksin Merah Putih mencapai Rp280 miliar. Pengembangan vaksin Merah Putih sejauh ini sudah mencapai 50 persen.