JAKARTA, iNews.id - Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita menagih komitmen United Nations High Commisioner For Refugees (UNHCR) dan International Organization For Migration (IOM). Hal itu diungkapkan Agus merespons banyaknya para pencari suaka yang telantar di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Dia menyatakan, Pemerintah Indonesia sebenarnya sudah siap untuk membantu para pencari suaka tersebut. Bahkan, menurut dia pemerintah sudah menyiapkan tempat yang layak bari para pencari suaka itu untuk bersinggah. Akan tetapi, kata Agus, saat ini yang dibutuhkan pemerintah adalah komitmen dua lembaga internasional yang menangani para pencari suaka tersebut.
“Ini kan permasalahannya bukan siap atau enggak siap menampung, kami siap. Permasalahannya adalah kami ingin dapat komitmen dari UNHCR dan IOM. Ini kami harus tahu, sebagai penanggung jawab internasional apa yang mereka bisa berikan komitmen ke Pemerintah Indonesia,” kata Agus saat ditemui di Hotel Shangri-Laa, Jakarta, Sabtu (21/9/2019).
Komitmen yang dia maksud adalah, dua lembaga internasional itu harus bisa memberikan kepastian berapa lama para pencari suaka tersebut mengungsi di Indonesia. Dengan begitu, pemerintah bisa mengantongi kontrak yang disepakati kedua belah pihak.
“Misalnya, berapa lama kita harus menampung pengungsi itu, setahunkah? Enam bulankah? Kan harus ada kontrak, semua itu harus ada kejelasan. Nanti kalau misalnya kesepakatan IOM dan UNHCR satu tahun, terus kalau misalnya dia belum dapat negara tujuan, terus apa? Kok Pemerintah Indonesia terus yang di-blame (disalahkan),” ucapnya.
Oleh karenanya, Agus kembali menegaskan, jika komitmen itu sudah diberikan oleh UNHCR dan IOM, Pemerintah Indonesia ke depan akan bisa mempertanggungjawabkan apabila ke depan ada persoalan-persoalan yang menyangkut para pencari suaka di Indonesia itu.
“Mereka harus jelas dulu hitam di atas putih, jadi kalau ada apa-apa kita bisa kasih tahu ke dunia ini loh komitmen yang enggak bisa dipenuhi UNHCR. Tetap akan kita urus kok, pasti. Ini masalah kemanusiaan. Kemensos udah biasa urus kemanusiaan,” ujarnya.