Minta PSBB Disetop, Politikus Partai Golkar Ini Usul Karantina Desa dan RW

Antara
Wakil Ketua Komisi IV DPR dari Fraksi Partai Golkar Dedi Mulyadi. (Foto: Okezone)

KARAWANG, iNews.id - Politikus Partai Golkar Dedi Mulyadi meminta penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di sejumlah daerah disetop. Alasannya, dia mengaku, aturan tersebut tidak efektif mencegah penyebaran pandemi virus corona (Covid-19).

Wakil Ketua Komisi IV DPR ini mengusulkan PSBB diganti dengan karantina komunal. "Kondisi sekarang sudah tidak efektif. Saya mengusulkan PSBB diganti dengan karantina komunal berbasis RW dan desa," kata Dedi dalam sambungan telepon dari Karawang, Minggu (10/5/2020).

Dengan karantina komunal, mantan bupati Purwakarta ini mengatakan, di setiap desa mulai tingkat RW disediakan tempat karantina, pos penjagaan, alat pelindung diri, ambulans dan alat pengukur suhu tubuh. Bahkan disarankan agar tes swab dilakukan di tingkat RW.

Dengan karantina komunal itu setiap pengurus RW menutup sendiri daerahnya masing-masing sehingga saat ada orang yang masuk ke kampungnya diperiksa terlebih dahulu.

Menurut Dedi, masyarakat desa dikenal mandiri dan mereka bisa menjaga kampungnya sendiri, membangun jalan sendiri, membangun pos ronda sendiri, dan bahkan bisa membuat sistem sendiri. Konsep karantina komunal tersebut kini tengah dilaksanakan di Purwakarta.

Karantina komunal itu, dia mengklaim bisa jauh lebih efektif dibandingkan dengan PSBB yang kini diterapkan di sejumlah kabupaten/kota di tanah air.

Editor : Djibril Muhammad
Artikel Terkait
Nasional
2 hari lalu

Setya Novanto Diisukan Masuk Struktur Golkar, Ini Kata Bahlil

Health
2 hari lalu

Apa Benar Alat Tes TBC INDIGEN dari PCR Covid-19? Ini Faktanya!

Mobil
4 hari lalu

Pemerintah Siapkan Insentif Otomotif, Skema Mirip saat Covid-19

Nasional
6 hari lalu

Bahlil soal Masih Ada yang Tolak Gelar Pahlawan Soeharto: Saya Doakan Mereka Ikhlas

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal