JAKARTA, iNews.id - Sejumlah wilayah di Indonesia terdampak bencana selama November 2021 akibat badai La Nina. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) belajar mitigasi penanganan akibat Badai La Nina ke pemerintah Belanda.
BMKG juga telah mengeluarkan informasi peringatan dini tentang adanya fenomena La Nina yang melanda wilayah Indonesia sejak Agustus 2021 dan diperkirakan berkembang hingga Februari 2022. Fenomena La Nina ini berdampak pada kenaikan intensitas hujan dan dapat memicu kejadian bencana hidrometeorologi basah seperti banjir, banjir bandang dan tanah longsor.
“Data menunjukkan bahwa banjir saat ini sudah mencapai terjadi di beberapa tempat seperti Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Deli Serdang dan beberapa tempat lainnya,” kata Deputi Bidang Sistem dan Strategi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Raditya Jati dalam acara Ambasador Talk 2021 secara virtual, Selasa (23/11/2021).
Raditya mengatakan Belanda berhasil meminimalisir dampak tragedi banjir di Eropa Barat yaitu di Jerman, Belgia, Belanda, tanpa korban jiwa pada Juli 2021 yang mana banjir bandang belum pernah terjadi sepanjang 100 tahun terakhir.
“Siang ini kita akan mendengarkan best practices dalam pendekatan Belanda dalam pengelolaan air dan kebijakan manajemen keairan yang disampaikan langsung oleh yang mulia Lambertus Grijns (Duta Besar Belanda untuk Indonesia),” kata Raditya.
Raditya juga berharap bisa belajar dari Belanda termasuk bagaimana melakukan kebijakan organisasi suatu water management dalam satu Kementerian yang sama.
“Seperti di Belanda ada Kementerian yang bersifat mengurusi masalah tata ruang, transportasi dan perumahan itu menjadi satu kesatuan dimana kebijakan itu menjadi satu, di mana kalau ada kegiatan water management bisa dikelola bersama,” tuturnya.