JAKARTA, iNews.id, – Presiden Joko Widodo memanggil Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ke Istana, Kamis (25/4/2019). Pertemuan akan membahas kemungkinan koalisi Demokrat dengan kubu Jokowi.
Ketua Harian Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf yang juga Kepala Staf Presiden Moeldoko mengatakan, tidak menutup kemungkinan Demokrat yang mendukung Prabowo-Sandiaga Uno akan beralih ke koalisi Jokowi-Ma'ruf Amin. Dinamika politik Indonesia sangat dinamis.
"Sepertinya yang terlihat seperti itu (merangkul Partai Demokrat). Politik sebegitu dinamis. Jadi, menit-menit terakhir berubah sangat cepat. Jadi, bisa saja yang tadinya berada di sana (oposisi), sekarang berada di sini, itu sangat dinamis," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (2/5/2019).
Menurut Moeldoko, Jokowi ingin merangkul Demokrat lantaran ingin pemerintahannya ke depan berlangsung lebih efektif. Kendati perolehan suara Koalisi Indonesia Kerja (KIK) di DPR di atas 60 persen berdasarkan penghitungan internal, akan lebih baik di atas 80 persen.
”Sehingga nanti semua hal-hal yang jadi kebijakan itu lebih mudah," tutur Moeldoko.
Dia memastikan, Jokowi juga akan membahas kemungkinan berlabuhnya Demokrat ke koalisi pendukung pemerintah dengan partai pendukung lainnya. Komunikasi dimaksudkan agar pemerintahan ke depan berjalan efektif.