JAKARTA, iNews.id – Kepergian Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab ke Mekkah, Arab Saudi, dilakukan untuk kepentingan umat. Rizieq bukan ingin melindungi dirinya sendiri, tetapi demi kebaikan orang banyak.
Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat PA 212 Slamet Maarif mengatakan, kepergian Habib Rizieq adalah bentuk hijrah. Habib Rizieq mengikuti jejak Rasulullah SAW.
"Ketika diancam menyangkut kemaslahatan umat maka dirinya hijrah. Sama seperti Rasul ketika dirinya dihina yang berdampak pada dirinya, dia diam tidak kemana mana. Tapi ketika Rasullah akan dibunuh dia tidak akan menyerahkan dirinya karena jika menyerahkan maka dakwah akan berhenti," ujar Maarif dalam konfernsi pers di Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (5/6/2018).
Konferensi pers PA 212 digelar khusus untuk menceritakan PA 212 dengan Rizieq Syihab di Mekkah, Arab Saudi, Minggu (3/6/2018) lalu. Sehari sebelumnya PA 212 bertemu dengan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais. Mereka akhirnya sepakat untuk bersama-sama mengunjungi Habib Rizieq.
Dalam pertemuan itu, Rizieq kembali meminta Amien dan Prabowo segera membentuk koalisi keumatan yang terdiri atas Gerindra, PKS, PAN, dan PBB. Rizieq juga menyatakan mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden
Slamet menegaskan pada waktunya nanti Habieb Rizieq akan pulang ke Indonesia. ”Beliau pasti akan pulang ke Tanah Air, menunggu waktu yang tepat untuk pulang ke Tanah Air," kata dia.