JAKARTA, iNews.id - Sejumlah elite Partai Amanat Nasional (PAN) masih bebas berspekulasi mengenai calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) yang akan diusung partai berlambang matahari tersebut. Keputusan partai baru akan ditentukan di menit-menit pendaftaran capres-cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada awal Agustus nanti.
Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan mengibaratkan penentuan capres seperti pertandingan bola antara Inggris melawan Kroasia pada babak semifinal Piala Dunia 2018 yang dimenangkan oleh Kroasia lewat perpanjangan waktu.
"Nonton bola tidak, Inggris lawan Kroasia menang siapa, 'injury time' kira-kira begitu," kata Zulkifli di kediamannya di Jakarta, Kamis (12/7/2018) usai bertemu dengan pasangan cagub-cawagub pemenang Pilkada Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak.
Keputusan PAN tersebut sama dengan sikap Partai Demokrat yang baru akan mengumumkan dukungan capres-cawapres di akhir pendaftaran sekitar tanggal 9 atau 10 Agustus mendatang. Hingga saat ini, Demokrat menyatakan belum punya calon presiden.
Ditanya mengenai sejumlah nama yang muncul sebagai capres atau cawapres yang akan diusung PAN seperti Anies Baswedan dan Gatot Nurmantyo, Zulkifli menolak berkomentar. "Belum, tunggu saja sebentar lagi tanggal mainnya," katanya.
Sebelumnya, Penasihat Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto, Sudirman Said, mengklaim PAN, PKS dan Gerindra setuju mendukung Anies Baswedan sebagai cawapres yang akan mendampingi Prabowo. "Nama Anies Baswedan menguat sebagai cawapres, semua menyebutnya termasuk PKS," kata Sudirman di Jakarta, Rabu (11/7/2018).
Selain itu, muncul juga opsi dengan kombinasi capres-cawapres seperti Prabowo-Gatot, Gatot-Anies, Prabowo-Anies, dan Prabowo-Ahmad Heryawan. "Kalau tidak ada opsi malah stuck karena apabila ada opsi semua muncul dengan argumen dan keputusan baik harus melalui kontestasi ide," ujarnya.