JAKARTA, iNews.id - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 meminta masyarakat jujur soal riwayat kesehatannya sebagai upaya bersama untuk mencegah penularan corona. Hal itu disebut sebagai kunci kerja sama antarelemen bangsa untuk mengakhiri pandemi ini.
Sebelumnya ketidakjujuran pasien positif corona disebut sebagai penyebab terjangkitnya 34 tenaga medis di Rumah Sakit Kariadi Semarang, Jawa Tengah. Ketidakjujuran tersebut juga menyebabkan keterlambatan identifikasi.
"Kami mohon agar kita bisa bekerja sama dengan tenaga medis saat mendapatkan layanan kesehatan. Kunci kerja sama ini yaitu agar kita bisa menjelaskan riwayat kesehatan secara baik," ujar juru bicara pemerintah untuk penanganan corona, Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (18/4/2020).
Yuri menjelaskan kejujuran soal riwayat medis harus dilakukan di tiap fasilitas kesehatan, baik puskesmas maupun rumah sakit. Kejujuran masyarakat diperlukan agar bisa segera dilakukan pemisahan supaya penularan tak meluas.
Termasuk pemisahan bagi pasien positif corona dengan gejala berat dan harus mendapat perawatan di rumah sakit dan pasien yang hanya memerlukan isolasi mandiri. Selain itu kejujuran soal riwayat kesehatan diperlukan untuk menelusuri kasus positif lainnya.
"Di sini letak kerja sama dibutuhkan. Lewat kejujuran kita bisa lacak siapa yang pernah kontak dekat atau yang memiliki risiko," ujarnya.