JAKARTA, iNews.id - Langkah Airlangga Hartarto menuju kursi pucuk pimpinan Partai Golkar diperkirakan berlangsung mulus. Pasalnya, sejumlah elite partai menegaskan bahwa musyawarah nasional luar biasa (munaslub) tidak akan menggelar pemilihan dan menerima pencalonan ketua umum (ketum).
Ketua Harian Golkar Nurdin Halid menegaskan, agenda utama munaslub adalah pengukuhan Airlangga Hartarto sebagai ketua umum Partai Golkar pengganti Setya Novanto. Menurut mantan ketua PSSI itu, munaslub tidak menerima pendaftaran calon ketua umum.
"Kalau agendanya sudah tidak ada (pemilihan ketua umum) karena sudah disepakati sesuai tahapan proses pengambilan keputusan. Jadi tinggal mengukuhkan keputusan pleno dan rapimnas," ujar Nurdin di sela-sela Munaslub Golkar di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (19/12/2017).
Menurut Nurdin, agenda yang masih dalam proses rekonsiliasi adalah terkait jumlah kepengurusan dewan pimpinan pusat (DPP). Dia mengaku, hal tersebut masih menjadi dinamika dalam paripurna munaslub.
"Kepengurusan di AD/ART ditetapkan 117 orang, tapi ini masih suasana rekonsiliasi. Masih perlu rekomendasi dari berbagai kader, baru kami bisa tetapkan 117 orang. Buat kepengurusan mungkin masih 200 orang lebih, oleh karena itu mesti pakai aturan peralihan," katanya.
Nurdin menjelaskan, menerima wacana revitalisasi kepengurusan di tingkat DPP. Sejauh ini sudah ada empat provinsi yang mendukung wacana tersebut.
"Jadi hanya untuk mengesahkan aturan peralihan supaya ada ruang untuk bisa kita memenuhi kebutuhan organisasi lebih dari 117 orang, nanti diberi mandat ke ketum," tuturnya.