JAKARTA, iNews.id – Tim siber Polda Metro Jaya akan mencari pelaku yang menyebarkan pertama kali informasi hoaks tentang tujuh kontainer berisi surat suara Pemilu 2019 yang sudah tercoblos untuk pasangan capres dan cawapres tertentu di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
“Tentunya ini nanti akan kami lakukan penyelidikan oleh tim siber. Nanti bisa kami ketahui siapa yang pertama upload (mengunggah). Siapa yang pertama kali dan di mana, nanti kami cari. Kami lakukan penyelidikan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, di Jakarta, Kamis (3/1/2019).
Dia menuturkan, instansinya bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah melakukan pengecekan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Hasilnya, polisi dan KPU dapat memastikan bahwa informasi tentang tujuh kontainer berisi surat suara tercoblos di pelabuhan itu hanyalah hoaks atau berita palsu.
“Jadi, kami sudah koordinasi dengan KPU bahwa surat-surat suara belum dicetak. Kemudian kapolres (Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Reynold Hutagalung) juga dengan panwas mengcek ke sana, tak ada kontainer tersebut. Jadi itu tidak benar, itu hoaks,” ucap Argo.
Dia pun mengimbau kepada masyarakat agar menggunakan media secara bijaksana. “Diimbau kepada masyarakat untuk arif untuk saring dulu pemberitaan di media. Saring dulu dari mana asalnya. Kemudian baru kita tahu apakah itu boleh untuk di-share (dibagikan) atau tidak,” ujar Argo.
Rabu (2/1/2019) kemarin, publik dihebohkan dengan kabar tentang tujuh kontainer berisi 80 juta surat suara dalam keadaan sudah tercoblos di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Namun, setelah melakukan pengecekan langsung ke lokasi yang dimaksud, KPU memastikan kabar tersebut hanya hoaks alias tidak benar.