JAKARTA, iNews.id – Warga pesisir pulau Jawa bagian selatan diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem yang terjadi pada 24-25 Juli. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi terjadi cuaca buruk di perairan Bali, Nusata Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, cuaca ekstrem ini disebabkan terjadi tekanan udara tinggi yang tertahan di Samudera Hindia sebelah selatan Australia. Akibatnya, tekanan udara memicu gelombang tinggi di perairan Indonesia.
“Puncak ekstrem terjadi pada tanggal 24-25 Juli. Namun sebelum mencapai puncak ekstrem ini, sekarang gelombang air sudah mencapai ketinggian 2,5 meter,” kata Dwikorita di kantor BMKG, Sabtu (21/7/2018) malam.
BMKG memprediksi cuaca ekstrem ditandai dengan gelombang tinggi dan angin kencang melanda perairan pesisir selatan Jawa. Hembusan angin kencang diperkirakan mencapai 35-50 kilometer per jam mampu mendorong gelombang laut setinggi empat meter.
BMKG mengimbau kepada pengelola pelabuhan untuk berhati – hati, khususnya tanggal 24-25 Juli. Guna menghindari terjadinya kecelakaan laut, BMKG juga memberikan peringatan keras bagi para nelayan untuk tidak melaut selama dua hari tersebut.