JAKARTA, iNews.id - Ketua Umum Relawan Perempuan dan Anak (RPA) Perindo, Jeannie Latumahina menegaskan pendampingan organisasinya tidak sebatas proses hukum. Pendampingan dilakukan hingga pemulihan korban.
Dia juga telah menjalin kerja sama dengan kementerian dan lembaga terkait. Karena mayoritas korban masih berada di bangku SD.
"Kami bukan saja membawa pelaku pada ranah hukum dengan hukuman maksimal, tetapi juga bagaimana anak-anak ini harus dipulihkan, korban ini rata-rata anak SD kelas 4-6. Jadi sesuai dengan arahan dari Pak Ketum kami bekerja sama dalam hal ini dengan KemenPPPA (Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) dan P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak) untuk proses pemulihan," kata Jeannie seusai acara pelantikan dirinya dan jajaran pengurus RPA Perindo, Sabtu (3/12/2022).
Jeannie menegaskan, dalam pendampingannya RPA Perindo tidak memungut biaya sepeser pun. Untuk itu, ia meminta masyarakat yang menjadi korban kekerasan seksual untuk tidak sungkan melapor.
"Ini pendampingan gratis sehingga nilai-nilai kemanusiaan itu yang dibawa oleh Partai Perindo dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia, teristimewa perempuan dan anak yang mengalami tindak kekerasan baik fisik maupun seksual," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo (HT) melantik pengurus Relawan Perempuan dan Anak (RPA) Perindo. Dalam pelantikan tersebut, HT menegaskan dua fokus perjuangan organisasi sayap Partai Perindo ini.
"Fokus perjuangannya itu di perlindungan perempuan dan anak, itu yang utama dan yang kedua adalah pendidikan," kata HT di MNC Conference Hall, Sabtu (3/12).
Editor : Faieq Hidayat