JAKARTA, iNews.id – Tim DIV RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, telah mengumpulkan data antemortem (data sebelum kematian) dari 185 penumpang pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di Perairan Karawang, Jawa Barat, kemarin. Data diserahkan para keluarga korban hingga pukul 13.00 WIB tadi itu selanjutnya akan dianalisis, diidentifikasi, dan dicocokkan DNA-nya dengan para korban.
“Sejauh ini data antemortem yang kami terima sudah 185 (penumpang), dan DNA-nya sekitar 70-an. Sekarang masih berlangsung proses pengidentifikasian DNA-nya,” kata Kepala Pusat Dokumentasi Kesehatan (Kapusdokes) RS Polri, Arthur Tampi, saat konferensi pers di Jakarta, Selasa (30/10/2018).
Dia menuturkan, pengidentifikasian yang dilakukan oleh tim DIV RS Polri saat ini adalah dengan menggunakan metode DNA dari keluarga korban. Arthur pun mengingatkan, hanya keluarga yang memiliki satu garis keturunan terdekat dan sedarah yang dapat diambil sampel DNA-nya.
“Yang datang memang kadang-kadang bukan dari garis keturunanya, makanya kami minta yang datang itu (anggota keluarga) dari garis keturunannya,” ucapnya.
Pesawat Lion Air JT 610 mengalami kecelakaan dalam perjalanan dari Bandara Internasional Soekarno–Hatta Tagerang, Banten, menuju ke Pangkalpinang, Bangka Belitung. Pesawat berjenis Boeing 737 MAX 8 itu jatuh di Perairan Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018) pagi.
Pesawat itu mengangkut 179 penumpang dewasa, 1 anak-anak, 2 bayi, dan 8 awak pesawat. Sampai saat ini, proses evakuasi masih terus dilakukan oleh tim gabungan.