JAKARTA, iNews.id – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Jumat ini menyambangi Kantor Media Nusantara Citra (MNC) di Kebon Sirih, Jakarta. Salah satu agenda kunjungan lembaga negara tersebut adalah menyosialisasikan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) yang akan diperingati setiap tanggal pada 26 April. Menurut rencana, aksi kesiapsiagaan bencana akan dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia.
Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB, Bernardus Wisnu Widjaja mengatakan, pemilihan 26 April sebagai HKB mengacu pada tanggal disahkannya Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. “Sejak saat itulah, terjadi perubahan besar paradigma dalam penanggulangan bencana di Indonesia, dari semula yang bersifat responsif beralih ke prefentif,” ujar Wisnu, Jumat (20/4/2018).
Dengan adanya peringatan HKB, dia berharap masyarakat Indonesia dapat meningkatkan kesadaran, kewaspadaan, dan kesiapsiagaan dalam menghadapi risiko bencana. Baik kesadaran individu maupun kelompok.
“(HKB) ini juga untuk meningkatkan partisipasi dan membangun budaya gotong royong, kerelawanan serta kedermawanan para pemangku kepentingan. Baik di tingkat pusat maupun daerah, menuju Indonesia tangguh bencana,” katanya.
Berdasarkan catatan BNPB, tren bencana di Indonesia cenderung mengalami peningkatan selama lima tahun terakhir. Perinciannya, pada 2013 tercatat ada 1.674 kejadian bencana di Tanah Air. Di tahun berikutnya, angkanya naik menjadi 1.967. Selanjutnya, pada 2016, ada 2.342 kejadian bencana di Tanah Air.
“Selama 2017, BNPB mencatat ada 2.372 kejadian bencana di Indonesia. Banjir, longsor, dan puting beliung masih tetap mendominasi,” ungkap Wisnu.