JAKARTA, iNews.id – Calon wakil presiden Sandiaga Salahuddin Uno mengaku terkesan dengan sistem perekonomian di Pondok Pesantren (Ponpes) Daarut Tauhiid yang menerapkan konsep berbasis umat dan wakaf. Dia menilai sistem tersebut mampu memberdayakan masyarakat di sekitar ponpes yang didirikan KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) itu.
“Wakaf produktif yang bisa membina ekonomi berbasis kerakyatan, ekonomi berbasis pemberdayaan komunitas, juga bagaimana bersandingnya pondok pesantren dan kegiatan ekonomi ini bisa berkelanjutan berkesinambungan,” ujar Sandiaga saat menyambangi Kantor Yayasan Ponpes Daarut Tauhiid, Bandung, Selasa (16/10/2018).
Sandi mengatakan, sistem ekonomi yang diterapkan Daarut Tauhiid terbukti memberikan dampak positif karena mampu menjaring masyarakat sekitar untuk berwirausaha. Terlebih, Daarut Tauhiid juga memberikan pendampingan serta akses modal yang membuat perekonomian bisa bertahan bahkan maju.
Menurut dia, konsep ekonomi berbasis wakaf bisa dikembangkan sangat luas. Dia ingin agar setiap ponpes di Indonesia memiliki sebuah sistem perekonomian yang sama seperti di Ponpes Daarut Tauhiid. “Saya lihat nanti akan ada pusat-pusat pertumbuhan bersanding dengan kegiatan keagamaan pesantren,” tutur mantan wakil gubernur DKI itu.
Sandi bahkan menegaskan sistem perekonomian berbasis umat dan wakaf seperti di Daarut Tauhiid akan dia duplikasi sebagai program kerja dengan Prabowo jika terpilih di Pemilu Presiden (Pilpres) 2019. “Iya, nanti akan kita bicarakan menjadi salah satu program ekonomi kita ke depan,” kata dia.
Mantan ketua umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) itu lantas membandingkan sistem perekonomian pemerintah saat ini yang cenderung pro terhadap pengusaha-pengusaha besar dan luput terhadap pelaku usaha mikro. Padahal, menurut Sandi, ekonomi kerakyatan bisa menjadi jembatan dalam mengurangi kesenjangan dan ketimpangan sosial di masyarakat.
“Kalau ekonomi sekarang terlalu bebas, membiarkan impor harga naik. Kami ingin (perekonomian) lebih berkelanjutan dan bisa menyiasati kesenjangan, bisa membuka lapangan kerja dan memastikan harga-harga stabil,” ucap Sandiaga.
Ketua Yayasan Ponpes Daarut Tauhiid, Gatot Kuntakumara menjelaskan, sistem perekonomian berbasis wakaf di pesantrennya telah membiayai 1.200 pelaku usaha baru beserta pendampingan. Dana-dana wakaf yang diberikan masyarakat digunakan ke berbagai manfaat seperti program beasiswa, perlindungan dan pengembangan usaha, pendidikan, hingga dakwah.
“Tahun kemarin yang menerima manfaat itu 1,4 juta orang yang menerima beasiswa SD, SMP, SMA, perguruan tinggi, termasuk dana bergulir 1.200 orang,” ungkap Gatot.