JAKARTA, iNews.id - Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan COVID-19, Sonny Harry B Harmadi memprediksi adanya lonjakan kasus di pertengahan Januari 2022. Ia pun meminta masyarakat dan pemerintah mewaspadai potensi tersebut.
Perkiraan tersebut dilihat Sonny berdasarkan trend pergerakan mobilitas masyarakat yang meningkat di musim libur panjang Natal dan Tahun Baru.
"Adanya libur panjang pada saat natal dan tahun baru 2022 masih berpotensi mengakibatkan lonjakan kasus COVID-19 menggunakan pemodelan berdasarkan data nasional yang ada. Kemungkinan terbesar akan mulai terjadi kenaikan kasus dengan puncak kasus berada pada awal/pertengahan Januari 2022," jelas Sonny, Rabu (29/12/2021) dalam pemaparannya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan jumlah kasus aktif diperkirakan hanya berkisar 70.000-an dengan asumsi cakupan vaksinasi sudah lebih dari 70% di wilayah Indonesia. Namun angka ini masih bisa bertambah mengingat capaian vaksinasi belum mencapai 60%.
"Perlu dipahami bahwa jumlah kasus akan bergantung pada mobilitas, aktivitas masyarakat, kepatuhan dan cakupan vaksinasi. Skenario lain dengan adanya peningkatan infektivitas virus atau cakupan vaksinasi yang rendah, maka jumlah kasus aktif dapat meningkat mencapai 260 ribu hingga 408 ribu kasus," papar dia.
Untuk itu, ia mengimbau masyarakat menjaga protokol kesehatan yang ketat, seperti menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak di momen libur Natal dan Tahun Baru
"Pengendalian jumlah kasus dilakukan melalui langkah pembatasan sosial dan penguatan 3T, 3M untuk mengidentifikasi dengan cepat potensi penyebaran kasus baru. Kuncinya adalah 3T, 3M, serta penggunaan Peduli Lindungi yang kuat," tutup dia.