SBY dan Salim Bernostalgia saat Masih Bersama di KIB Jilid 2

Felldy Aslya Utama
Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Aljufri berbincang dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta, Senin (30/7/2018) malam. (Foto: Abror Rizki)

JAKARTA, iNews.id – Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Al Jufri menganggap pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Senin (30/7/2018) malam, sebagai momentum untuk mengenang kebersamaan mereka di masa lalu. Nostalgia itu mengingatkannya saat masih menjadi menteri sosial (mensos) Kabinet Indonesia Bersatu II (KIB Jilid 2).

Tak hanya itu, Salim merasakan ada satu ikatan yang kuat saat berbincang dengan presiden keenam Indonesia itu, tadi malam. “Alhamdulillah pertemuan ini juga mengingatkan kami, waktu bersama-sama di Kabinet Indonesia Bersatu II. Jadi, saya merasakan satu ikatan batin yang sangat kuat (dengan SBY),” kata Salim usai mengikuti pertemuan antara petinggi PKS dan Partai Demokrat di Hotel Gran Melia, Jakarta, Senin (30/7/2018).

Hal senada juga disampaikan SBY. Dia menyebutkan, malam ini menjadi kesempatan bagi Demokrat dan PKS untuk bernostalgia, karena keduanya pernah selama 10 tahun bersama-sama dalam pemerintahan. “Dulu ketika saya maju sebagai calon presiden, PKS adalah yang pertama-tama bersatu dalam koalisi dan kemudian diulangi lagi pada Pemilihan Presiden Tahun 2009,” tutur SBY.


Menurut dia, hubungan antara PKS dan Demokrat tak ubahnya sahabat lama. “Alhamdulillah kami mendapatkan amanah (menjadi presiden pada 2004 dan 2009), saya memimpin Indonesia dan kemudian sahabat-sahabat saya dari PKS bersama-sama dalam pemerintahan dan juga di parlemen,” ucapnya.

SBY mengaku memimpin Indonesia selama 10 tahun periode pemerintahannya bukanlah perkara mudah. Pasalnya, negara ini sedang melakukan transformasi pada masa-masa tersebut. Tak hanya itu, kekayaan yang dimiliki rakyat Indonesia baik berupa keragaman dalam identitas maupun keragaman dalam kepentingan dan harapan-harapan, juga menjadi tantangan sendiri bagi SBY.

Kendati demikian, dia mengaku tetap sabar, tabah, dan terus bekerja. “Yang penting semua semboyan kami dulu negaranya adil, rakyatnya makin sejahtera. Ini sama dengan nama PKS,” ujar SBY.

Editor : Ahmad Islamy Jamil
Artikel Terkait
Nasional
4 hari lalu

Profil Soeripto, Tokoh Intelijen dan Pendiri PKS yang Meninggal Dunia di Usia 89 Tahun

Nasional
4 hari lalu

Kabar Duka, Tokoh Intelijen Soeripto Meninggal Dunia

Nasional
6 hari lalu

AHY Akui Tak Mudah Sandang Nama Yudhoyono: tapi Saya Sadari, Ini Jawaban Doa SBY

Nasional
6 hari lalu

AHY Kenang 2 Tahun Cikeas Gelap usai Ani Yudhoyono Wafat

Nasional
24 hari lalu

Bertemu Elite PKS, Menhan Perkenalkan Sistem Pertahanan Rakyat Semesta

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal