JAKARTA, iNews.id – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) telah memblokir 3.195 konten radikal di sejumlah platform media sosial (medsos). Pemblokiran itu dilakukan hanya dalam waktu 10 hari, yakni dari 11–21 Mei 2018.
“Jadi, temuan per 21 mei 2018, selama kurang lebih 10 hari, ditapis menggunakan mesin artificial intelligence system (AIS) atau sistem kecerdasan artifisial, kami menemukan dan memblokir 3.195 konten yang mengandung radikalisme, terorisme, di berbagai platform media sosial,” ungkap Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemkominfo, Rosarita Niken Widiastuti, di Jakarta, Rabu (30/5/2018).
Dia mengatakan, Menkominfo Rudiantara memang menginstruksikan untuk meningkatan frekuensi penyaringan konten radikal menjadi setiap dua jam sekali dengan mesin AIS. Kebijakan itu dilakukan menyusul insiden kerusuhan narapidana kasus terorisme di Markas Komando Brigade Mobil (Mako Brimob) Kelapa Dua Depok, Jawa Barat, pekan pertama Mei 2018.
Menurut Niken, medsos saat ini telah menjadi salah satu faktor yang mempercepat radikalisasi oleh kelompok teroris, terlebih di Indonesia. Pasalnya, sebanyak 53 persen atau sekitar 143 juta penduduk di Tanah Air kini telah mengakses internet.
Kelompok radikal memanfaatkan medsos untuk membombardir orang yang sudah direkrut dengan paham radikalisme sehingga potensi paparan paham radikal kini menjadi lebih besar. “Kalau anak-anak muda yang barangkali wawasannya terbatas dan dibombardir informasi radikal, maka mereka banyak yang kemudian tidak hanya terinformasi, tapi juga berpotensi terinternalisasi paham-paham tersebut,” ujar Niken.
Karena itu, dia mengimbau masyarakat agar lebih banyak mengisi dunia maya dengan konten-konten positif yang membangun dan bermanfaat. Dengan begitu, energi bangsa ini tidak dihabiskan untuk mengurusi hal-hal negatif seperti radikalisme dan terorisme.
“Mari kita gunakan media sosial untuk menyampaikan hal-hal positif, seperti toleransi, penghormatan kepada pihak-pihak lain. Walaupun kecil, itu bisa meningkatkan persatuan,” tuturnya.