JAKARTA, iNews.id – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan menghadiahkan sebuah sepeda BMX kepada siapa saja yang dapat memberikan informasi dan data yang valid tentang pelaku penyiraman air keras ke Novel Baswedan, 16 bulan lalu. Sampai hari ini, pelaku yang menyebabkan rusaknya mata penyidik senior lembaga antirasuah itu memang masih menjadi misteri.
“Ada sebuah sepeda bagi yang bisa memberikan nama penyerang Novel Baswedan. Akan kami berikan sepeda. (Informasi) dengan data yang valid, silakan ambil,” ujar Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo Harahap di Jakarta, Jumat (27/7/2018).
Sebuah sepeda BMX berwarna hitam dan merah tampak terparkir di depan Gedung KPK, Jakarta Selatan. Posisi sepeda tersebut berdampingan dengan sebuah banner bertuliskan “Hayo… coba sebutkan 1 penyerang Novel. Yang bisa silakan AMBIL”. Yudi mengatakan, sepeda itu akan tetap berada di depan Gedung KPK sampai penyerang Novel ditemukan.
Dalam kesempatan tersebut, Yudi membacakan surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait kasus Novel yang tak kunjung menemukan titik terang. “Kami ingin mengingatkan bahwa penyerangan terhadap Novel Baswedan bukanlah serangan biasa. Akan tetapi, upaya untuk membunuh hadirnya negara yang tentu saja bertentangan dengan janji Presiden (Jokowi) yang diungkapkan pada saat pencalonan (pada 2014) yang sampai hari ini seharusnya dikawal saat menjelang berakhirnya masa jabatan,” ucap Yudi.
Dia menuturkan, penyerangan Novel adalah teror terhadap aparatur penegak hukum yang berupaya untuk menghadirkan negara di saat korupsi sedang menggurita. Karena itu, mewakili Wadah Pegawai KPK, Yudi mendesak Presiden Jokowi membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF) untuk mendorong pengusutan kasus Novel secara tuntas. Tim itu harus dibentuk dari berbagai pemangku kepentingan termasuk tokoh-tokoh, lembaga berwenang, dan masyarakat yang tentu saja harus berintegritas dan berkompeten.