JAKARTA, iNews.id – Ucapan Presiden Joko Widodo yang hendak menabok penyebar hoaks dirinya PKI dinilai sebagai bentuk ekspresi kegeraman. Jokowi gemas karena terus-menerus jadi korban fitnah.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Perindo Ahmad Rofiq mengatakan, apa yang disampaikan oleh Presiden wajar karena kabar hoaks tentang PKI itu terus bergulir sampai saat ini. Itu bahkan dikapitalisasi oleh sejumlah orang.
"Itu ungkapan ekspresif karena gemas (jengkel dalam hati) dengan fitnah-fitnah yang sangat tidak beralasan. Ini juga menjadi pesan ke masyarakat agar tidak termakan dengan isu-isu yang tidak bertanggungjawab," ujar Rofiq kepada iNews.id, Sabtu (24/11/2018).
Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf ini juga mengingatkan bahwa Jokowi sama sekali tidak memiliki kaitan apapun dengan PKI. Menurut Rofiq, organisasi PKI telah bubar pada 12 Maret 1966, sementara Jokowi lahir pada 21 Juni 1961.
”Tidak mungkin ada PKI di umur 5 tahun. Jadi masyarakat jangan termakan dengan isu murahan dan isu yang tidak bertanggungjawab," kata dia.